Bulutangkis.comBerita > Artikel > Sportainment
Mindset Sebagai Salah Satu Sumber Persoalan
Oleh : admin Selasa, 29 Agustus 2017 09:15:15
Membangun sebuah prestasi tidak bisa dilakukan dalam hitungan hari, bahkan bulan. Pembinaan harus dilakukan dalam masa yang panjang dan berkesinambungan. Bahkan, tak jarang, fase satu akan berpengaruh ke fase selanjutnya. Indonesia mengalami krisis kualitas sejatinya sudah lama. Hanya, tak terkelola dengan baik sehingga akhirnya tak kunjung membaik.
Membangun sebuah prestasi tidak bisa dilakukan dalam hitungan hari, bahkan bulan. Pembinaan harus dilakukan dalam masa yang panjang dan berkesinambungan. Bahkan, tak jarang, fase satu akan berpengaruh ke fase selanjutnya. Indonesia mengalami krisis kualitas sejatinya sudah lama. Hanya, tak terkelola dengan baik sehingga akhirnya tak kunjung membaik.

Pengurus dan pemain tampaknya juga sama-sama tak intelek. Mereka masih menggunakan pendekatan tradisional yang barangkali sudah usang dalam mengoptimalkan kemampuan pemain. Jangan tanya tentang bakat. Indonesia adalah gudangnya. Tapi, bagaimana dengan mindset pemain? Saya setuju dengan Susy Susanti ketika menyebut mindset sebagai salah satu sumber persoalan. Mindset tidak dapat diubah hanya dalam waktu sehari. Butuh proses dan pendekatan psikologis. Bukan pendekatan teknis semata. Untuk itulah pentingnya pembinaan olahraga berbasis iptek sudah wajib diterapkan. Pendekatan (pembinaan) yang menyentuh segala aspek kemampuan - teknis dan non-teknis sudah wajib diterapkan dengan melibatkan profesional di bidang masing-masing. Kalau dirasa di Indonesia belum ada pakarnya, bayar profesional dari luar rasanya tak salah juga.

Jangan dikira cidera tidak ada hubungannya dengan kemampuan atlet dalam mengelola tekanan psikis. Jangan dikira atlet yang tiba-tiba black out tidak ada hubungannya dengan ketajaman menganalisa. Mengapa hampir bisa dipastikan seusai bermain bagus melawan pemain top, Jorji kalah di pertandingan berikutnya? Mengapa Praveen ketika main hanya buang-buang bola? Mengapa pula Butet dan Owi sekarang bisa bermain dewasa? Kompleksitas persoalan itulah yang tak boleh luput dari evaluasi PBSI. Tidak sekadar mengevaluasi kesabaran bermain saja.

Menyalahkan pengurus sekarang belum tentu benar. Karena ini adalah hasil dari proses panjang yang tak terjadi hanya dalam satu hari. Semua berentetan dan memang menjadi tanggungjawab pengurus dan pemain sekarang untuk bagaimana menjadikan kelabu ini segera cepat usai. (Moemoe)
Bulutangkis.com : http://bulutangkis.com
Versi online: http://bulutangkis.com /mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=104553