Bulutangkis.comBerita > Berita
Pusdiklat Semen Gresik
Berjuang Membumikan Bulutangkis di Gresik
Oleh : admin Senin, 16 Oktober 2006 12:27:10
Pusdiklat bulutangkis Semen Gresik (BSG) nyaris tanpa publikasi. Mereka kalah pamor dengan klub bola voli Gresik Phonska, atau klub sepak bola Petrokimia Putra yang kini sudah tamat. Padahal, misi Pusdiklat BSG tak kalah mulya dengan kedua klub tersebut.
Oleh: AKHMAD EFENDI, Gresik

Pusdiklat bulutangkis Semen Gresik (BSG) nyaris tanpa publikasi. Mereka kalah pamor dengan klub bola voli Gresik Phonska, atau klub sepak bola Petrokimia Putra yang kini sudah tamat. Padahal, misi Pusdiklat BSG tak kalah mulya dengan kedua klub tersebut.

Maju terus pantang mundur bisa jadi adalah semboyan yang menjadi pilihan sikap manajemen Pusdiklat BSG untuk terus mengembangkan olahraga tepok bulu di Gresik. Bagaimana tidak, Pusdiklat yang telah berdiri sejak 1990 itu sampai sekarang masih dipandang sebelah mata oleh masyarakat Gresik sendiri. Buktinya, belum ada alumni Pusdiklat BSG dari putra daerah yang sukses menekuni olahraga itu.

Nama-nama semacam Aprilia Yuswandari (Jogjakarta), Ninik Masrikah (Mojokerto), Dewi Tira (Surabaya), Sigit Wahyudi (Tulungagung), dan Tantowi Ahmad (Purwo-kerto) adalah pemain muda yang sengaja didatangkan untuk menjadi anggo-ta Pusdiklat BSG. Mereka telah menjadi skuad Pelatnas di Cipayung Jakarta.

Bahkan, pemain muda yang saat ini menjadi proyeksi Pusdi-klat BSG juga bukan dari Gresik. Pemain yang digadang-gadang itu adalah Daka Yuda Sakti dan Asyifa Nur Farisma. Keduanya adalah pemain dari Solo, Jateng.

Lantas di mana pemain putra daerah? Ya sekarang memang sudah ada satu nama Chandra Dwi Pratama, yang berhasil masuk ke Pusdiklat BSG, namun tetap saja masih ada tanda tanya besar yang harus dijawab manajemen untuk membe-nahi kondisi tersebut.

Koko Pambudy Leksono, koordinator pelatih Pusdiklat BSG menyatakan bahwa berdirinya Pudiklat itu merupakan salah satu bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mengelola putra daerah. Namun demikian, dia menilai perhatian masya-rakat yang masih minim menjadi penyebab utama terjadinya hal itu. Yang jelas, minimnya anak-anak Gresik itu ya karena ketertarikan masyarakat terhadap olahraga ini kurang. Padahal kami memprioritaskan pemain daerah, kata Koko kemarin.

Pria berusia 30 tahun itu juga menjelaskan proses pembi-naan yang berlangsung di BSG. Ada dua wadah dalam pembinaan pemain. Pertama adalah Perkum-pulan BSG dan Pusdiklat BSG, ungkapnya.

Perkumpulan BSG, menurut Koko, merupakan wadah untuk menampung masyarakat Gresik agar bisa menyenangi bulu-tangkis. Sekarang ini, anggota yang terdaftar di Perkumpulan BSG sebanyak 60 orang tanpa memandang batasan usia. Itu saja masih belum bisa stabil. Kadang ramai kadang sepi, keluhnya.

Sementara wadah yang kedua adalah Pusdiklat BSG dengan ketentuan batasan usia sampai kelas taruna. Penghuni Pusdiklat sekarang ini sebanyak 18 atlet. Yang melatarbe-lakangi berdirinya Pusdiklat tersebut adalah untuk mem-back up keberadaan Pelatnas. Dalam Pusdiklat ini, kami bertujuan untuk mengantarkan pemain ke Pelatnas, ujar pria asal Jember itu.

Untuk penghuni Pusdiklat yang memang tidak bisa berkem-bang, terkadang kami pertahankan untuk menjadi pendorong bagi penghuni baru, tambahnya.

Ajak Diknas Perkenalkan di Sekolah-sekolah

Selain terus melakukan pembinaan di dalam Pusdiklat, BSG juga terus berusaha menempuh jalur lain untuk membuat olahraga bulutangkis semakin populer di mata masyarakat Gresik sebagaimana sepak bola dan bola voli. Kami telah bertemu dengan pihak Diknas Gresik agar bisa memper-kenalkan bulutangkis di sekolah dan memberikan porsi yang lebih banyak saat program ekstra kurikuler, papar Koko.

Selain itu, manjemen BSG juga sudah berencana memper-baiki gedung tempat latihan sehari-hari dengan menambah tribun penonton. Dengan perbaikan gedung itu kelak bisa digunakan untuk menyeleng-garakan kejuaraan, sehingga masyarakat semakin akrab dengan olahraga ini, katanya.

Dia juga berharap Pengcab PBSI Gresik ikut bahu-membahu untuk membantu langkah BSG dalam memopulerkan bulu-tangkis.

Dengan keberadaannya sebagai satu-satunya Pusdiklat di Gresik, BSG memang memiliki tugas berat untuk membumi-kan bulutangkis kepada masyarakat Gresik, agar sumber daya manusia yang ada tidak tersia-sia. Selain itu, jangan sampai publik Gresik hanya menjadi penonton terus-menerus.

Sumber:indopos.co.id
Bulutangkis.com : http://bulutangkis.com
Versi online: http://bulutangkis.com /mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=854