Atlet asal tuan rumah, Rabelvrili Cantika Asmara berhasil melangkah ke pertarungan terakhir Audisi Umum PB Djarum 2015 yang digelar di GOR Hevindo, Balikpapan. Di babak kedua tahap turnamen, Rabel '''begitu ia akrab disapa- sukses mengalahkan pemain asal Samarinda, Inne Rahmatia dalam tiga game.
Di laga yang digelar pada Jum'™at (8/5) petang, Rabel sempat kehilangan game pertama setelah ia melakukan lima kesalahan beruntun. Ia kalah 15-21 di game pembuka. Namun, ia tak lantas membiarkan sang lawan terus melaju. Di game kedua dan ketiga ia berhasil menguasai jalannya pertandingan dan menang 21-16 dan 21-16.
'Di game pertama saya masih belum panas dan belum tahu dimana kelemahan lawan,'ť ujar putri tunggal dari Aam Amyari dan Zulzil Septriana Noor ini.
Rabel mengaku sudah bermain bulutangkis sejak usia empat tahun, sebelum bergabung dengan Hevindo dua tahun lalu, ia berlatih di BPC Balikpapan. 'Awalnya diajakin papa main, lama-lama jadi suka dan ingin masuk klub,'ť lanjutnya.
Rabel mengaku dalam satu minggu ia berlatih lima kali dari Senin sampai Jum'™at sepulang sekolah. 'Latihan teknin biasanya hari Senin, Selasa, Kamis, kalau Rabu itu latihan tanding, Jum'™at biasanya lari,'ť ceritanya.
Menjalani kehidupan sekolah dan berlatih bulutangkis diakui Rabel memang cukup membuatnya lelah, tetapi hal ini tak ia hiraukan karena ia memang sudah mencintai bulutangkis. Kini, Rabel tinggal satu langkah untuk bisa meraih tiket grand final Audisi Umum di Kudus yang akan digelar bulan September mendatang. Ia pun mengaku sudah siap apapun hasil yang akan terjadi besok (9/5).
'Kalau menang tentunya senang, kalaupun harus kalah yang pasti saya akan berlatih lebih keras,'ť tutur atlet yang berulang tahun ke 10 pada 21 April lalu ini.
Ia pun mengaku sudah siap jika memang dirinya bisa meraih beasiswa bulutangkis Bakti Olah Raga Djarum Foundation. 'Tinggal jauh dari orang tua ngga apa-apa, saya sudah siap,'ť pungkasnya mantap. (pbdjarum.org)
Di laga yang digelar pada Jum'™at (8/5) petang, Rabel sempat kehilangan game pertama setelah ia melakukan lima kesalahan beruntun. Ia kalah 15-21 di game pembuka. Namun, ia tak lantas membiarkan sang lawan terus melaju. Di game kedua dan ketiga ia berhasil menguasai jalannya pertandingan dan menang 21-16 dan 21-16.
'Di game pertama saya masih belum panas dan belum tahu dimana kelemahan lawan,'ť ujar putri tunggal dari Aam Amyari dan Zulzil Septriana Noor ini.
Rabel mengaku sudah bermain bulutangkis sejak usia empat tahun, sebelum bergabung dengan Hevindo dua tahun lalu, ia berlatih di BPC Balikpapan. 'Awalnya diajakin papa main, lama-lama jadi suka dan ingin masuk klub,'ť lanjutnya.
Rabel mengaku dalam satu minggu ia berlatih lima kali dari Senin sampai Jum'™at sepulang sekolah. 'Latihan teknin biasanya hari Senin, Selasa, Kamis, kalau Rabu itu latihan tanding, Jum'™at biasanya lari,'ť ceritanya.
Menjalani kehidupan sekolah dan berlatih bulutangkis diakui Rabel memang cukup membuatnya lelah, tetapi hal ini tak ia hiraukan karena ia memang sudah mencintai bulutangkis. Kini, Rabel tinggal satu langkah untuk bisa meraih tiket grand final Audisi Umum di Kudus yang akan digelar bulan September mendatang. Ia pun mengaku sudah siap apapun hasil yang akan terjadi besok (9/5).
'Kalau menang tentunya senang, kalaupun harus kalah yang pasti saya akan berlatih lebih keras,'ť tutur atlet yang berulang tahun ke 10 pada 21 April lalu ini.
Ia pun mengaku sudah siap jika memang dirinya bisa meraih beasiswa bulutangkis Bakti Olah Raga Djarum Foundation. 'Tinggal jauh dari orang tua ngga apa-apa, saya sudah siap,'ť pungkasnya mantap. (pbdjarum.org)
