Kota Yogyakarta menjadi daerah asal atlet terbanyak yang berhasil meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 dengan 9 pebulutangkis.
Disusul oleh Jawa Timur dengan 8 atlet dan asal daerah Jawa Barat dengan 3 atletnya. Lampung, Kalimantan Timur, dan Riau berbagi rata dengan menempatkan masing-masing 2 atletnya, sementara Bali dan Sulawesi Tenggara menempatkan masing-masing 1 peserta peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016.
Berdasarkan kota audisi, Surabaya menempatkan atlet terbanyak peraih Djarum Beasiswa Bulutangkis dengan 7 atletnya, disusul oleh kota audisi Purwokerto dengan 6 atletnya. Kota audisi Solo berhasil menempatkan 4 atletnya, sementara Kudus berhasil menempatkan 3 atletnya meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis.
Kota audisi Bandung, Balikpapan, Palembang masing-masing berhasil mengusung 2 atletnya meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis. Cirebon dan Makassar menjadi kota audisi yang menempatkan masing-masing 1 atletnya meraih Djarum Beasiswa Bulutangkis.
''Selama karantina, tim pelatih secara lebih mendalam memantau kemampuan dasar dan potensi pengembangan permainan setiap peserta. Selain itu, kami juga mengamati perkembangan perilaku selama karantina di PB Djarum, di dalam lapangan maupun di luar lapangan,'' jelas Fung Permadi, Ketua Tim Pelatih PB Djarum di GOR Djarum, Kudus pada hari Selasa (14/9).
''Beberapa hasil pemantauan kami tersebut yang menjadi acuan dasar terpilihnya 28 peserta terbaik penerima Djarum Beasiswa bulutangkis dari keseluruhan peserta karantina yang tentunya memiliki kemampuan yang cukup baik juga,'' tambah Fung. (*)