Kejuaraan bulutangkis Djarum Sirnas Li-Ning Nusa Tenggara Barat Open 2017 berlangsung selama sepekan di kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kejuaraan bulutangkis yang merupakan seri ke ketujuh Djarum Sirnas berlangsung di GOR 17 Desember Turida, Mataram, dari tanggal 30 Oktober hingga 4 November 2017.
Sebanyak 484 atlet bulutangkis nasional bertarung di kejuaraan yang disponsori Djarum Foundation dengan total hadiah Rp. 220 juta. Seperti seri Djarum Sirnas lainnya, kejuaraan mempertandingkan kategori Remaja/U17, Taruna/U19, dan dewasa.
Tak hanya mendorong atlet-atlet bulutangkis di Nusa Tenggara Barat pada umumnya, tapi juga mendorong peningkatan kecintaan atlet-atlet kota Mataram untuk bisa bersaing dengan para atlet bulutangkis di Pulau Jawa. Juga hal lain yang diharapkan adalah upaya mendorong wisata di kota Mataram pun bisa terangkat lagi.
Sebagai ibukota Nusa Tenggara Barat (NTB), kota Mataram yang berada di Pulau Lombok ini memiliki luas daratan 61,30 km dan 56,80 km perairan laut. Kota Mataram dipimpin seorang walikota, memiliki 6 wilayah kecamatan, yaitu Kecamatan Ampenan, Cakranegara, Mataram, Sandubaya, Selaparang dan Sekarbela.
Beberapa tempat menarik yang bisa dikunjungi kota Mataram adalah Masjid Islamic Center sebuah masjid yang dibangun dengan biaya lebih kurang Rp. 300 miliar. Bagi komunitas bulutangkis yang beragama Islam bisa menyempatkan diri beribadah di Islamic Center. Selain itu bisa naik ke menara masjid untuk melihat pemandangan Pulau Lombok.
Kota Tua Ampenan, tempat berkumpulnya beragam ethnis (Kampung Cina, Kampung Melayu, Kampung Bali, Kampung Bugis, Kampung Arab dan Kampung Banjar). Di kota tua Ampenan kita bisa melihat bekas dermaga, dengan sisa reruntuhan dermaga, area ini kini merupakan arena memancing.
Pura Mayura, pura yang dibangun di atas area seluas 2 hektar ini merupakan saksi bisu kejayaan 3 kerajaan (Kerajaan Karangsem, Kerajaan Mataram dan Kerajaan Singasari). Satu yang unik di area Pura Mayura ini ada sebuah bale yang dibangun terapung.
Museum Negeri Nusa Tenggara Barat adalah sebuah museum kebanggaan yang ada di Kota Mataram. Memasuki museum, kita bisa melihat aneka boneka yang berpakaian adat Sasak, Mbojo, dan Samawa yang merupakan bagian budaya dari NTB. Tak hanya itu, kita melihat koleksi sejarah catatan mengenai Lombok yang tertuliskan naskahnya di daun lontar. Lalu kita bisa juta melihat berbagai macam model keris yang biasa dikenakan sebagai pelengkap upacara adat.
Selain itu kita bisa juga melihat Pura Meru Cakranegara, sebuah pura yang ada di kawasan Cakranegara, Kota Mataram. Lalu ada Pura Lingsar yang berada di sebuah pulau yang terletak di kawasan Lombok Barat. Taman Narmada dengan danau cantik di tengahnya. Lalu ada Pura Batu Bolong sebuah pura kecil yang terletak di area Pantai Sengigi. Beberapa lokasi wisata lainnya bisa kita temukan di kota Mataram atau wilayah Pulau Lombok
Kota Mataram mungkin bisa dijadikan salah satu tujuan wisata akhir tahun ini. Tak perlu khawatir beberapa penerbangan mampir ke Bandara International Lombok. Begitu juga tak perlu khawatir akan penginapan di Mataram dan wilayah Lombok lainnya. (*)