Tak kenal putus asa, inilah tekad Nadia Pritasari di ajang Audisi Umum yang telah menghentikan dua kali langkahnya di audisi lalu. Ajang Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 merupakan kali ketiga bagi atlet asal Tanah Laut ini mengikuti Audisi Umum.
Tahun 2016 lalu, Nadia mengikuti Audisi Umum di Banjarmasin. Ia pun bahkan berhasil melangkah sangat jauh dan berada sangat dekat dengan pintu gerbang PB Djarum. Ia mencapai tahap karantina dan akhirnya harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya masih belum bisa bergabung bersama PB Djarum.
''Saya jadikan Audisi Umum tahun lalu sebagai pengalaman. Tahun lalu sampai karantina, sempat kecewa juga karena gagal masuk. Tapi setelah saya pikirkan lagi, saya bangkit dan lebih bersemangat lagi untuk berlatih,'' ujar Nadia.
Di Audisi Umum Balikpapan kali ini, Nadia pun masih berhasil terus melaju. Di tahap turnamen yang digelar pada Minggu (15/4) kemarin, Nadia sukses menghentikan Raissa Tabina Firlyan, peserta asal Samarinda dengan 21-13 dan 21-11.
''Lawan tadi bola chopnya bagus, tapi lainnya masih bisa saya atasi,'' ujar Nadia.
Demi mencapai cita-citanya menjadi pebulutangkis dunia, Nadia pun sudah meninggalkan rumah di usia yang sangat belia. Atlet yang lahir di Tanah Laut, 5 Februari 2007 ini sudah berlatih di Semarang dalam satu tahun terakhir.
''Persiapan untuk Audisi Umum kali ini saya berlatih lebih. Saya menambah latihan dengan privat Rabu dan Sabtu sore kalau latihan di klub libur,'' lanjutnya.
Nadia mulai mencintai bulutangkis karena melihat sang kakak juga berlatih bulutangkis. Ia pun mengaku bahwa ini menjadi inspirasinya untuk mengejar mimpi di dunia bulutangkis.
''Awalnya lihat kakak main bulutangkis, dulu kakak juga di klub, tapi sekarang sudah kuliah,'' ujar bungsu empat bersaudara ini.
Kini Nadia tinggal membutuhkan dua kemenangan di tahap turnamen untuk bisa meraih Super Tiket. Ia akan menjalani laga turnamen terakhir hari ini (Senin, 16/4) di GOR Hevindo, Balikpapan. (ri)