Berita > Artikel

SKO Ragunan Meniti Prestasi Dunia

Kamis, 06 Desember 2018 11:26:54
2445 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak



Usai kelulusan Amri Syahnawi, Yeremia Rambitan dan Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay, Sekolah Khusus Olahraga Ragunan (SKO) Ragunan terus mencari dan menempa para anak didiknya untuk bisa menjadi atlet handal yang mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia nantinya.

Tak hanya belajar, atlet-atlet pelajar SKO Ragunan, harus bisa juga membagi waktu belajarnya di tengah-tengah padatnya waktu berlatih sehari-hari. Sehari-harinya, jika tidak ada event para siswa atlet ini dibagi waktu belajar dan latihannya 45:55.

Atlet-atlet di sekolah yang diresmikan pada 17 Januari 1977 di masa Ali Sadikin menjadi Gubernur DKI Jakarta ini sudah harus melakukan aktivitas latihan sedari pagi. Latihan pagi pukul 05.00-07.30 WIB, kemudian belajar di ruang sekolah pada pukul 08.30 -12.30 WIB, dan setelah itu pukul 14.00 -17.00 WIB atlet-atlet berlatih lagi. Jadwal latihan ini tidak sama untuk setiap cabang olahraga, para pelatih di setiap cabang akan mengaturnya masing-masing.

Sebagai atlet pelajar yang diharapkan nantinya menjadi atlet handal Indonesia, saat bersekolah di SKO Ragunan, mereka juga diturunkan berlaga di turnamen-turnamen untuk mengukur kemampuan mereka sebagai atlet. Umumnya mereka mengikuti turnamen di kelompok usia SMP dan SMA, sesuai jenjang pendidikan di SKO Ragunan. Begitu juga atlet-atlet pelajar di cabang bulutangkis yang berjumlah 10 atlet putra dan 10 atlet putri, yang tersebar di kelas 1 SMP hingga kelas 3 SMA, mereka juga sudah mencicipi aroma turnamen sebagai bagian pelatihan yang tidak bisa didapatnya di saat berlatih.

Tak mengecewakan, atlet-atlet bulutangkis bisa bersaing dengan atlet-atlet seumuran mereka. Tak sekadar meramaikan turnamen untuk mencari pengalaman, mereka juga mampu naik ke podium juara.

''Anak-anak sudah mampu bersaing dengan klub-klub besar Tanah Air di kejuaraan Nasional bahkan mampu bersaing di level international,'' ungkap Luluk Hadiyanto, Kepala Pelatih Bulutangkis SKO Ragunan.

Pekan lalu di ajang Singapore Youth International Series 2018, torehan prestasi anak-anak SKO Ragunan sungguh memberi harapan. Muhammad Gibran Arfiansyah berpasangan dengan Gerardo Rizqullah Hafidz besutan PB Jaya Raya Jakarta, menempati posisi runner up, dan Mohammad Rezky Alfarez/ Azhar Zaim Zaidan menapak podium juara 3 nomor MD U-19.

Dan sebelumnya pada ajang The Astro Junior Championships U15, pada ajang beregu campuran U15, tim SKO Ragunan bisa bersaing dengan klub-klub papan atas. SKO Ragunan menempati juara 3 bersama tim PB Djarum, sedangkan PB Exist naik ke podium juara setelah mengalahkan tim Anhui Soyu Badminton Club dari China 3-1.

Di penutupan tahun 2018, atlet-atlet SKO Ragunan juga kembali turun di ajang Daihatsu Astec Open Badminton Championships 2018. Pada ajang yang merupakan ajang grand final dari 8 seri turnamen Daihatsu Open sepanjang tahun 2018, kiprah atlet SKO Ragunan cukup menarik perhatian.

Muhammad Gibran Arfiansyah/ Aisyah Salsabila Putri Pranata turun di nomor ganda remaja campuran berhasil melangkah ke babak perempat final yang berlangsung hari ini (Kamis, 6/12) di GOR Sumantri Brojonegoro, Jakarta. Tiket perempat final dikantongi Gibran/Aisyah setelah secara mengejutkan mengalahkan unggulan satu wakil, Daihatsu Candra Wijaya, Galuh Dwi Putra/ Nabila Putri Arsyillah usai laga tiga game 21-23, 22-20 dan 21-19. Melaju ke babak delapan besar, Gibran/Aisyah akan menghadapi wakil PB Exist, Muhammad Hasnan Alimni/ Stefanny Purnama Wijaya.

Ajang Astec Open 2018, turnamen bulutangkis yang disponsori perusahaan otomotif ternama di dunia ini akan menjadi ujian bagi atlet-atlet pelajar SKO Ragunan untuk bersaing di turnamen yang lebih tinggi lagi. Saat mereka turun di seri ke-8 Daihatsu Astec Open 2018 yang berlangsung di Banjarmasin, 6-20 Oktober 2018 lalu, skuad SKO Ragunan mencatat hasil tak mengecewakan, Azzahra Putri Dania SKO Ragunan (Runner Up Tunggal Pemula Putri), Azzahra Putri Dania (SKO Ragunan)/ Aisyah Hanadiya Taisir (Berkat Abadi Banjarmasin), Runner Up Ganda Pemula Putri, Aghni Nur Fitri/ Aisyah Salsabila Putri Pranata (SKO Ragunan) Semifinalis Ganda Remaja Putri, dan Gibran berpasangan dengan Gerardo (Jaya Raya Jakarta) mengantongi juara 1.

Hasil yang dicapai atlet-atlet pelajar SKO Ragunan ini pun menjadi catatan positif, dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pelatih untuk menyiasati di tengah minimnya dukungan, khususnya untuk mengikuti turnamen-turnamen internasional sebagai bekal mencari pengalaman bertanding. Begitu juga dengan sedikitnya cabang bulutangkis menerima atlet-atlet pelajar di cabang bulutangkis.

''Harapan saya Kementerian Pemuda dan Olahraga lebih serius dan fokus untuk membina cabor bulutangkis di Diklat SKO Ragunan dengan cara menambah kuota. Sesungguhnya banyak atlet muda yang ingin masuk ke diklat SKO Ragunan yang programnya sangat bagus yaitu mensinergikan program pendidikan dan program olahraga,'' ungkap Luluk Hadiyanto, atlet lulusan pasca sarjana UNJ yang kini berkarir di Kemenpora.

''Sudah saatnya diklat SKO Ragunan diberikan porsi lebih untuk bertanding ke luar negeri karena prestasi bulutangkis usia muda Indonesia tertinggal dengan negara lain,'' ungkap Luluk mengakhiri obrolan dengan Bulutangkis.com. (*)

Berita Artikel Lainnya