Menyaksikan laga Greysia Polii/Apriyani Rahayu di Australian Open 2019 lalu, saat mereka mengalahkan duet Jepang, Mayu Matsumoto/ Wakana Nagahara, di babak perempat final, terlihat sudah ada sedikit peningkatan dari Greysia/Apriyani.
Akhirnya mereka bisa mengalahkan duet Matsumoto/ Nagahara. Jadi ada kepercayaan diri lebih dari Greysia/Apriyani menghadapi ganda putri Jepang. Setidaknya Greysia/Apriyani sudah bisa mengalahkan semua ganda putri Negeri Matahari Terbit, baik Matsumoto/ Nagahara, Yuki Fukushima/ Sayaka Hirota, Misaki Matsutomo/ Ayaka Takahashi, dan Shiho Tanaka/ Koharu Yonemoto.
Sayangnya, adik-adiknya Greysia/Apriyani inilah yang masih memprihatinkan. Tidak ada satupun yang mampu bersaing di level atas. Bahkan untuk junior di kelas menengah pun susah bersaing. Padahal segala usaha sudah dicoba pelatihnya, baik rolling pasangan maupun membuat pasangan senior/junior sudah dicoba tapi hasilnya begitu-begitu saja. Apakah mungkin memang kemampuanya sebatas itu?
Apa jadinya nanti ganda putri kalau Greysia pensiun? Karena selama ini cuma Greysia yang bisa membawa pasangannya bersaing di papan atas dan raih gelar.
Tanpa Greysia, bukan tidak mungkin nanti ganda putri kita cuma berkutat di level menengah ke bawah. Bakal lebih memprihatinkan prestasinya dari ganda campuran saat ini yang ditinggal Butet. (Johantjun)