Berita > Berita

Habis Di Online, Tiket Tersedia On The Spot

Rabu, 10 Juli 2019 14:16:41
3893 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak



Tak sampai sepekan, ajang bulutangkis bergengsi segera digelar di Istora Senayan, Jakarta. Turnamen Blibli Indonesia Open 2019, seri HSBC BWF World Tour Super 1000 bakal digelar mulai hari Selasa (16 Juli) hingga hari Minggu (21 Juli) mendatang.

Bukan hanya para atlet yang bersiap untuk mengikuti turnamen bergengsi level Super 1000 ini, panitia pelaksana juga tengah giat mempersiapkan diri jelang hari H.

Panitia pelaksana akan mencurahkan kreatifitasnya menyulap Istora menjadi ''surga'' bagi para pecinta bulutangkis. Istora tak hanya menyajikan tontonan bulutangkis dari para bintang bulutangkis dunia, akan tetapi pencinta bulutangkis yang datang ke Istora akan dimanjakan dengan berbagai kesempatan berinteraksi langsung dengan para atlet lewat acara meet and greet dan berbagai hiburan lainnya.

Panitia pelaksana (panpel) akan mulai persiapan pada Kamis (11/7), diawali dengan pembuatan lapangan pemanasan (warming up hall). Pada hari Minggu (13/7) ditargetkan pemasangan lapangan dan suasana stadion sudah 90 persen selesai. Sehingga hari Senin (14/7) tinggal dilakukan finalisasi.

"Persiapan secara organisasi sudah berjalan denan baik dan sekarang kami konsentrasi ke persiapan fisik kalau dari segi kepanitiaan. Dari segi pemain, sudah ke pematangan di teknik dan strategi permainan," kata Achmad Budiharto, Ketua Panitia Pelaksana BIO 2019, mengutip di laman resmi PBSI.

Panpel juga telah mengantisipasi besarnya animo penonton. Seperti diketahui, penjualan tiket secara online telah diserbu oleh para pecinta bulutangkis dan tiket pun sold out.

"Untuk penjualan tiket online memang sudah tidak bisa kami layani lagi, tapi masih akan ada tiket yang dijual on the spot. Jumlahnya paling tidak 100 tiket untuk masing-masing kelas per hari. Kalau kelas Black masih di atas 500 tiket per hari. Kelas Blue - Red sekitar 100-an, karena yang pertama diserbu pembeli online adalah tiket terusan dan kategori Blue," jelas Budiharto.

"Bagi yang nasibnya kurang baik, sudah datang antri dan tidak kebagian tiket, di venue akan disediakan beberapa layar lebar, supaya bisa nonton sambil menikmati suasana bazaar. Rencananya akan ada tiga big screen, dari babak pertama," tutur Sekretaris Jenderal PP PBSI ini.

Untuk menjadi perhatian calon pembeli tiket, bahwa pembelian tiket tidak bisa diwakilkan. Mereka yang ingin membeli tiket on the spot harus mengantri karena setiap orang hanya bisa membeli satu tiket dan tiket akan langsung ditempel di tangan pembeli guna menghindari praktek calo.

"Kalau tiketnya dilepas dari tangan, tiket akan rusak dan ditolak saat di-scan masuk ke Istora," kata Budiharto.

Panpel rencananya juga bakal melakukan tata ulang ruangan di Istora dan melihat apakah memungkinkan untuk menambah kapasitas penonton.

"Kami akan mengoptimalkan ruang-ruang yang ada di istora untuk menambah kapasitas. Misalnya awalnya tempat tv sekian baris, diperkecil jadi sekian baris dan bisa dimanfaatkan untuk penonton. Tetapi baru bisa diputuskan setelah semua terpasang," ujarnya.

BIO kali ini akan dipercantik dengan spot-spot Instagramable yang tentunya kental dengan nuansa bulutangkis. Hal ini diharapkan menjadi hiburan tersendiri bagi para penonton.

"Kami siapkan infrastrukturnya, penonton bisa berekepresi, dan capture dengan kamera sendiri. Akan bangunan portable baru dan tentunya akan mencirikan bulutangkis dan hanya bisa dijumpai di BIO," beber Budiharto.

Tak hanya itu, panpel juga bakal menambah kapasitas mushola Istora yang sebelumnya tidak dapat menampung jamaah di waktu-waktu shalat. Panpel telah menyiapkan layout untuk penambahan fasilitas mushola, tak hanya dari segi tempat, namun juga saluran air untuk keperluan berwudhu. (*)

Berita Berita Lainnya