Berita > Berita

Program Ganda Putri Diatur Ulang Eng Hian

Jumat, 15 Mei 2020 07:25:51
7974 klik
Oleh : admin_2
Kirim ke teman   Versi Cetak



Pandemi Corona (Covid-19) membuat program latihan skuat Pelatnas Cipayung tak seperti dalam situasi normal. Situasi ini membuat para kepala pelatih menyiasatinya dengan penyesuaian program pelatihan khusus, apalagi bagi skuat yang dipersiapkan untuk ajang Olimpiade Tokyo 2020 yang kini diundur menjadi tahun depan.

Demikian halnya yang dilakukan Eng Hian, Kepala Pelatih Ganda Putri PBSI yang tengah mempersiapkan program khusus untuk ganda putri Greysia Polii/ Apriyani Rahayu.

Duo ganda putri papan atas ini, Greysia/Apriyani, yang menjadi andalan Indonesia di ajang Olimpiade 2020 ini, kini menempati peringkat delapan dunia. Namun mundurnya olimpiade menjadi satu tantangan buat pasangan ini, terutama bagi Greysia yang sudah tak lagi muda. Pemain kelahiran 11 Agustus 1987 ini mesti bisa menjaga kondisi dan staminanya hingga event akbar tersebut.

Sedari awal Greysia/Apriyani yang telah dipersiapkan untuk mencapai peak performance mereka di olimpiade pada tahun ini, harus mengikuti penyesuaian program dengan jadwal baru olimpiade.

''Sudah menjadi risiko dengan ditundanya olimpiade, ada PR untuk menjaga performa Greysia di tahun depan. Saya sudah mempersiapkan program khusus untuk Greysia, dibantu dari tim strength and conditioning, tim nutrisi dan dokter PBSI,'' ungkap Eng, mengutip di situs resmi PBSI Badmintonindonesia.org.

Selama masa karantina tertutup di tengah wabah Covid-19, tim pelatnas tidak bisa menjalankan latihan seperti biasa. Eng memanfaatkan momen ini untuk fokus ke rehabilitasi cedera yang dialami para atletnya.

''Nanti di awal Juli baru akan masuk ke sesi penguatan otot-otot pendukung supaya tidak terjadi cedera lagi,'' lanjut peraih medali perunggu ganda putra Olimpiade Athena 2004 bersama Flandy Limpele ini.

Penundaan ajang Olimpiade 2020, meniadi tantangan tersendiri tantangan menjaga kondisi Greysia hingga olimpiade nantinya. Disebtukan Eng bahwa penundaan olimpiade juga berdampak positif bagi Apriyani yang merupakan pemain muda. Dua hal utama yang menjadi fokus Eng pada pasangan juara Daihatsu Indonesia Masters 2020 ini adalah peningkatan power dan skills.

''Situasi seperti ini ada plus-minusnya. Minusnya adalah saya harus lebih hati-hati dengan penjagaan kondisi fisik Greysia, tapi positifnya, saya bisa dapat waktu lebih untuk mengasah kematangan Apri,'' kata Eng.

Dampak pandemi ini Tltak hanya dialami Greysia/Apriyani. Eng Bian juga memberi perhatian kepada pemain pelapis dan pemain muda di skuad ganda putri pelatnas yang tak bisa bertanding akibat seluruh turnamen dibatalkan oleh BWF (Badminton World Federation) akibat wabah Covid-19. Absen bertanding cukup lama tak membuat Eng khawatir akan anak-anak didiknya.

''Untuk pemain muda, di waktu ini saya gunakan untuk meningkatkan kemampuan-kemampuan dasar lagi seperti meningkatkan massa ototnya, meningkatkan daya tahannya dan meningkatkan power-nya,'' beber Eng.

Kalau dampak dari absen turnamen, saya tidak terlalu khawatir karena kan situasi yang membuat turnamennya ditunda, lanjutnya.

Eng mengatakan bahwa ia dan tim pelatih ganda putri memberikan pengertian kepada para atletnya bahwa ini adalah waktunya meningkatkan kemampuan mereka tanpa diburu oleh jadwal turnamen. (*)

Berita Berita Lainnya