Berita > Berita

Pelatnas SEAG XXIII
PBSI Rombak Pemain dan Pelatih

Selasa, 18 Oktober 2005 17:24:31
2410 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak

JAKARTA (Suara Karya): Tim bulutangkis Pelatnas SEA Games XXIII dirombak. Pasangan ganda campuran Devin Lahardi/Vita Marissa diganti oleh Anggun Nugroho/Yunita Tetty. Sedangkan pelatih tunggal putra Joko Suprianto-Mulyo Handoyo digantikan oleh asistennya Asep Suharno-Paulus Firman. Surat Keputusan pergatian tersebut ditandatangani oleh Sekjen PB PBSI MF Siregar, Senin (17/10).

Pertimbangan pergantian pemain dan pelatih itu karena PBSI ingin target di SEA Games XXIII tercapai secara maksimal, serta azas pemerataan bagi pelatihnya.

Perombakkan itu langsung diraporkan kepada Kepala Satuan Kerja (Kasatker) KONI Pusat Djoko Pramono. Juga disampaikan kepada para atlet yang bersangkutan, khususnya pasangan Devin/Vita agar tidak kaget dan kecewa.

Bulutangkis diminta untuk memberi kontribusi medali emas sebanyak-banyaknya kepada kontingen Indonesia, tentu saja PBSI menurunkan yang terbaik di semua sektor, pelatih memberi masukan kepada bidang pembinaan agar ada pergantian, ujar MF Siregar memberi alasan mengapa Devin/Vita diganti Anggun/Yunita.

Digantinya Joko-Mulyo karena mereka sudah berkali-kali mendampingi pemainnya, di SEA Games diberi kesempatan kepada asistennya.

Sebelumnya, pelatih ganda campuran Richard Mainaky kepada Suara Karya mengatakan perkembangan kemajuan prestasi pasangan Anggun/Yunita lebih bagus dibanding Devin/ Vita, sehingga wajar bila dilakukan perombakan terkaitan dengan sasaran medali emas yang ditargetkan KONI Pusat tersebut.

Duet Anggun/Yunita pada turnamen seri grand prix Indonesia Terbuka lalu mencapai babak ketiga, sedangkan Devin/Vita kalah di babak pertama. Alasan lain yakni karena dari berbagai asfek pun Anggun/Yunita lebih bagus. Bukan berarti saya tidak menghargai Devin/Vita, mereka baru berpasangan, tentu saja kemampuannya tekniknya belum optimal. Wajar. imbuh Richard.

Disektor ganda campuran, Richard bertekad ingin merebut medali emas. Bahkan bila perlu all Indonesia final. Namun bukan berarti persaingan mudah, ganda campuran dari Thailand, semifinalis Kejuaraan Dunia di Anaheim, California, pantas diperhitungkan. (Yon Parjiyono)

Sumber:www.suarakarya-online.com

Berita Berita Lainnya