Sandrawati Wijaya adalah anak bungsu keluarga Hendra Wijaya. Tak hanya itu, Sansan-demikian dia kerap dipanggil-juga menjadi satu-satunya anak perempuan keluarga asal Cirebon tersebut. Namun, seperti ketiga kakaknya itu, Sansan juga menggeluti bulutangkis.
Uniknya, Sansan berusia jauh di bawah Indra dan Candra, sekitar 11 tahun. Bagi Sansan, Candra tak sekadar seorang kakak kandung. Tetapi, dia layak dijadikan panutan baik di lapangan maupun di luar lapangan. ''Saya paling sering curhat dengan Kak Candra. Dia bisa memberikan solusi sewaktu saya membutuhkannya,'' kata Sansan yang saat ini berusia 20 tahun.
Menurutnya, Candra adalah sosok yang sangat keras hati. ''Kalau Kak Candra sudah menetapkan sebuah target, dia akan terus mengejar keinginan tersebut sampai mendapatkannya,'' tutur Sansan.
Saking seringnya Candra mendengarkan keluh kesahnya, Sansan sampai lupa saat paling berkesan yang dihabiskannya bersama kakaknya tersebut. ''Rendra dan saya sebaya, jadi kami jarang saling curhat,'' kata Sansan.
Hal itu diamini oleh ibunda Candra, Indranita. Sejak kecil, terangnya, Candra adalah seorang anak yang penurut dan pantang menyerah. Baginya, prestasi Candra dan ketiga anak lainnya berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Sebab, dalam olahraga dia menganggap hanya tiga kursi yang disediakan bagi atlet. Yakni, juara, runner-up, dan peringkat ketiga. Jadi, dengan prestasi yang ditorehkan Candra tersebut, Indranita cukup bangga menjadi seorang ibu. ''Dia juga bisa mengarahkan adik-adiknya untuk mencapai hasil yang lebih baik,'' tukas Indranita. (vem/indopos.co.id)
Uniknya, Sansan berusia jauh di bawah Indra dan Candra, sekitar 11 tahun. Bagi Sansan, Candra tak sekadar seorang kakak kandung. Tetapi, dia layak dijadikan panutan baik di lapangan maupun di luar lapangan. ''Saya paling sering curhat dengan Kak Candra. Dia bisa memberikan solusi sewaktu saya membutuhkannya,'' kata Sansan yang saat ini berusia 20 tahun.
Menurutnya, Candra adalah sosok yang sangat keras hati. ''Kalau Kak Candra sudah menetapkan sebuah target, dia akan terus mengejar keinginan tersebut sampai mendapatkannya,'' tutur Sansan.
Saking seringnya Candra mendengarkan keluh kesahnya, Sansan sampai lupa saat paling berkesan yang dihabiskannya bersama kakaknya tersebut. ''Rendra dan saya sebaya, jadi kami jarang saling curhat,'' kata Sansan.
Hal itu diamini oleh ibunda Candra, Indranita. Sejak kecil, terangnya, Candra adalah seorang anak yang penurut dan pantang menyerah. Baginya, prestasi Candra dan ketiga anak lainnya berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Sebab, dalam olahraga dia menganggap hanya tiga kursi yang disediakan bagi atlet. Yakni, juara, runner-up, dan peringkat ketiga. Jadi, dengan prestasi yang ditorehkan Candra tersebut, Indranita cukup bangga menjadi seorang ibu. ''Dia juga bisa mengarahkan adik-adiknya untuk mencapai hasil yang lebih baik,'' tukas Indranita. (vem/indopos.co.id)
