Tak hanya penonton yang puas dengan perhelatan turnamen Piala Sinar Mutiara Toppro Terbuka di Tegal (Jateng), yang berakhir Sabtu (5/8). Pemrakarsa hajatan yang digelar sejak 1987 tanpa putus, Bambang Siswanto, juga berseri-seri.
“Saya senang kalau orang lain juga senang. Penonton yang datang merasa terhibur dengan aksi-aksi di tengah lapangan,” sebut pengusaha kok ternama di Tegal sekaligus pemilik GOR Sinar Mutiara itu.
Mantan pemain yang di masa jaya dulu pernah mengalahkan Liem Swie King itu menyebut bahwa atmosfer bulutangkis Kota Tegal memang sangat kental. Jangankan turnamen besar, turnamen se-Tegal yang digelar setiap akhir pekan saja selalu ditunggu penonton.
“Makanya GOR ini terasa sempit. Sekitar dua sampai tiga ribu orang datang untuk menonton pertandingan,” sebut Bambang.
Ke depan, dia sudah memiliki rencana jangka panjang. Tak hanya akan merenovasi lantai, tetapi juga akan berusaha memperbesar daya tampung GOR. Disebutkannya, dirinya sebenarnya sudah memiliki lahan seluas sembilan hektare yang letaknya sembilan km di luar kota.
“Cuma GOR ini sangat strategis. Jadi, kalaupun harus membangun di luar kota, saya harus berpikir lagi. Kasihan kalau penonton harus jauh-jauh untuk menikmati bulutangkis,” jelasnya. (bhw)
Sumber:bolanews.com