Bulutangkis.com | Berita > Berita | |
Djamu Gendongan Superliga Have Fun | ||
Oleh : admin | Rabu, 25 Desember 2019 17:42:29 | |
| ||
Akhir tahun dibuat kegiatan apa ya enaknya? Komunitas MBI Pondok Labu ya bikin turnamen bulutangkis yang bikin hati gembira aja, hepi-hepi. Jadilah turnamen Djamu Gendongan Superliga Have Fun digelar di GOR Jaya Baru, Depok, Jawa Barat, pada hari, Minggu, 22 Desember 2019.
Namanya ajang Djamu Gendongan Superliga, ya pasti perlu aturan main. Walau cuma bikin hepi-hepi, aturan perlu keras juga ditegakkan di turnamen ganda ini. Soalnya ini partai harga diri. Tak mau jadi ledekan kalau kandas di babak-babak awal. Walau BWF punya aturan resmi BWF, Djamu Gendongan Superliga pun punya aturan yang super ketat. Semua pemain yang ikutan merasa punya suara untuk bikin aturan. Soalnya, ini bagian strategi juga. ''System Rally Point, point 21, the best of 3 games,'' ujar Sarif yang akrab disapa Om Brayyy. ''System pertandingan setengah kompetisi,'' kata Haji Heri, yang biasa datang dengan bekal lontong sayur buat semua peserta. ''Hanya juara grup yang lanjut ke babak berikutnya,'' Om Taufan, yang akrap disapa Om Topan, memberikan usulan. ''Diutamakan kejujuran dan kebersamaan dalam turnamen ini. Kalah menang sudah biasa,'' Om Kana, mungkin punya pengalaman dicurangi. Biasanya, curangnya dikit, soalnya ada wasit bersertifikat yang ikut mewasiti. Jadi gak bisa curang-curang amat. Hanya karena tidak ada hakim garus, palingan curangnya, bola masuk tipis di dalam dibilang out. Itu hanya wasit tak jelas melihatnya. ''Jaga kondisi, karena di grup penyisihan minimal main dua kali,'' ujar Mas Noery, yang persiapannya diisi dengan latihan golf. ''Joker jangan dimarah-marahin ya, mereka juga manusia,'' tambah Mas Anton yang biasa disapa Babeh. ''Jangan pake acara ngambek-ngambekan, udah pada tua juga,'' ujar Mas Sholeh. Partai harga diri ini memang suka bikin kisah sedih juga, bisa ngambek juga, walau cuma sebentar. ''Okelah, have fun ya,'' semuanya sepakat menjaga fair play. Dua belas pasangan pun siap bertarung menjaga harga diri untuk tidak tersisih di babak penyisihan grup. Kedua belas pasangan, Robin/Rifky, J Ben/Faisal, Amq/Panjer, Kana/Stefan, Sarif/Fajar, Bangun/Ambiya, Heri/Rian, Taufan/Adit, Sholeh/Sigit, Budi/Koko, Wahyu Agung/Pikki dan Frits/Yakop. Kedua belas pasangan terbagi 4 pool, memulai laga turnamen sekitar pukul 08.00 WIB. Ajang gendongan ini pun berjalan menarik. Dua pasangan juara grup bertemu di semifinal setelah merontokkan lawan-lawannya. Pasangan Robin/Rifky bertemu pasangan Kana/Stefan, dan pasangan Sholeh/Sigit menghadapi Budi/Koko. Akhirnya pasangan Kana/Stefan keluar sebagai juara. Sukses merebut tiket final, di final Kana/Stefan mengalahkan duet Sholeh/Sigit yang berhasil lolos dari babak semifinal. Kana kembali juara dengan pasangan yang berbeda. Di turnamen Djamu Gendongan Superliga edisi pertama yang berlangsung bulan Maret lalu, Kana bersama partnernya naik ke podium juara. Kali ini Kana kembali naik podium juara bersama Stefan. Akhirnya Kana/Stefan mengantongi prize money sebesar Rp. 2.000.000. Sementara pasangan Sholeh/Sigit menerima prize money sebesar Rp. 1.000.000. Dan pasangan semifinalis, Robin/Rifky dan Budi/Koko menerima prize money sebesar Rp. 5.000.000. ''Om Kana, nglirik amplopnya. Ntar kalo kurang ditambahinnn. Tenang ajaa,'' ujar Haji Heri usai penyerahan prize money kepada sang juara. 😁😁😁 (pikki) | ||
Bulutangkis.com : https://bulutangkis.com Versi online: https://bulutangkis.com /mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=107809 |