Berita > Berita > Asian Games

Bonus Rp 1,5 Miliar, Defia Ingin Naik Haji Bersama Ibunya

Senin, 20 Agustus 2018 12:13:40
1531 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak



Defia Rosmaniar, atlet taekwondo Indonesia berhasil mempersembahkan emas pertama untuk Indonesia di Asian Games 2018. Bonus sebesar Rp 1,5 miliar pun sudah menanti. Bayangan membahagiakan keluarga pun akan terwujud. Defia ingin dari bonus itu bisa mengajak ibunya bersama menunaikan ibadah haji.

''Emas ini saya persembahkan untuk keluarga, pelatih dan tentunya rakyat Indonesia. Saya berterima kasih kepada orang tua, pelatih dan teman-teman yang sudah mendukung aku. Nanti bonus untuk memberangkatkan ibunya naik haji,'' ujar atlet kelahiran Bogor, 25 Mei 1995, usai pengalungan medali di Plenary Hall, JCC, Minggu (19/8) sore.

''Saya senang dan bangga bisa meraih medali emas. Apalagi tadi, Pak Presiden sampai final dan juga mengalungkan medali emas, jadi tambah semangat. Tadi saat saya bertemu dengan Pak Presiden, beliau merasa bangga dan medali emas ini dipersembahkan untuk Indonesia,'' ucap Defia yang memiliki hobi menulis, seperti kami kutip di situs Kemenpora.

Bagi Defia, pengalaman mentas di ajang Asian Games ini merupakan yang pertama kalinya. Medali emas diraihnya dengan mengalahkan taekwondoin Iran, Marjan Salahshouri yang harus puas dengan medali perak. Defia meraih poin 8.690 poin, sedangkan memperoleh nilai 8.470 poin. Sukses Defia ini sekaligus mencatat rekor baru bagi cabor taekwondo di Asian Games yang berhasil meraih medali emas untuk pertama kalinya di sepanjang sejarah Asian Games

''Saya tampil di Asian Games ini baru pertama kali dan saya tidak nyangka akan mendapatkan emas. Di olahraga itu kita tidak tahu hasil akhirnya, pastinya menang dan kalah tapi yang penting kita berusaha untuk memberikan yang terbaik,'' ujar Defia yang ditinggal ayah tercinta selama-lamanya saat tim taekwondo Indonesia berlatih di Korea Selatan pada April 2018 lalu. Pemakaman ayah tercinta pun tak dapat dilihatnya.

Atlet cantik yang hobi mendengarkan musik tersebut merupakan mahasiswi Jurusan Pendidikan Kepelatihan di Universitas Negeri Jakarta terjun ke olahraga Taekwondo ini karena karena dorongan dari kakaknya.

''Saat saya masih SMP kakak saya yang kenalin saya di taekwondo, awalnya saya tidak terlalu mencintai taekwondo, tidak seperti taekwondoin nasional lainnya.Tapi, karena terus menerus dilakoni, lama-lama saya menyukainya juga,'' katanya. (*)


Berita Asian Games Lainnya