Sementara itu, dari sektor ganda putra, penampilan pasangan Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon sempat menjadi perhatian sang pelatih, Herry Iman Pierngadi. Pasangan rangking satu dunia ini harus melewati laga sengit melawan pasangan India, Satwiksairaj Rankireddy/ Chirag Shetty di babak perempat final kemarin (Senin, 20/8).
Setelah menelan kekalahan 19-21 di game pertama, Kevin/Marcus sempat tertinggal jauh di interval game kedua. Meskipun akhirnya mereka bisa mengendalikan permainan di game ketiga, namun penampilan Kevin/Marcus tetap diluar dugaan.
''Kalau sudah unggul harus tekan terus, memang kalau saya perhatikan Kevin/Marcus kalau babak awal mainnya beda dengan semifinal-final, sudah lain. Kalau di semifinal atau final, temponya kencang terus, speed nya full. Kalau tadi saya rasa masih belum, cuma game ketiga saja yang full,'' kata Herry di Istora, seperti kami lansir di situs Badmintonindonesia.org.
''Harusnya penampilan mereka menyerang, tapi mereka juga mengukur, ini pertandingan awal. Tidak mungkin istilahnya di-gas full terus. Memang kita harus mengatur peak performance, jangan di awal bagus, di akhir turun. Harusnya grafiknya naik. Tadi cukup riskan, saat game pertama kalah, di game kedua ketinggalan. Ini juga terjadi di kejuaraan dunia. Sampai akhirnya nyusulnya banyak, tapi itu kan susah,'' tambah Herry.
Herry juga menilai performa Fajar Alfian/ Muhammad Rian Ardianto belum seratus persen. Selain karena masih mencoba beradaptasi di pertandingan pertama dan bertemu lawan yang baru mereka hadapi, penampilan lawan yang sering membuat kesalahan sendiri, juga membuat Fajar/Rian belum tampil pada kemampuan maksimal mereka.
Menghadapi Jepang hari ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi tim ganda putra. Kevin/Marcus kemungkinan akan berhadapan dengan Takeshi Kamura/ Keigo Sonoda. Rekor pertemuan sementara imbang 4-4, namun Kevin/Marcus takluk di pertemuan terakhir.
Pada pertemuan terakhir di Kejuaraan Dunia 2018, Kevin/Marcus dikalahkan dengan dua game langsung dengan skor 19-21 dan 18-21.
Di posisi ganda kedua, Fajar/Rian kemungkinan besar akan dihadapkan dengan Takuto Inoue/ Yuki Kaneko. Dalam empat pertemuan, Fajar/Rian belum pernah sekalipun meraih kemenangan atas Inoue/Kaneko. Jika Jepang menurunkan Yuta Watanabe/ Hiroyuki Endo sebagai ganda kedua, rekor pertemuan mereka 1-1 atas Fajar/Rian. Pada pertemuan terakhir di Badminton Asia Championships 2018, Watanabe/Endo menang dengan skor 21-16, 16-21 dan 21-13.
Namun bisa saja ganda putra membuat kejutan dengan menurunkan kombinasi baru. Selain dua pasangan tersebut, masih ada nama Mohammad Ahsan yang tertera dalam daftar tim inti. Akankah Ahsan diturunkan di laga semifinal?
''Soal pertemuan dengan Jepang, kita lihat saja besok. Kevin/Marcus memang kalah di pertemuan terakhir dengan Kamura/Sonoda. Ya tidak apa-apa, kan ada strategi baru, diadu saja, tidak apa-apa kalau kemarin kalah,'' jelas Herry menutup pembicaraan. (*)