Turnamen bulutangkis Korea Open 2022 baru saja berakhir hari Minggu (10/04) lalu, setelah berlangsung selama sepekan dari hari Selasa (05/04) di Palma Stadium, Suncheon, Korea Selatan. Indonesia harus pulang dengan tangan hampa setelah dua wakil Indonesia yang tampil di partai final, Jonatan Christie dan pasangan ganda putra Fajar Alfian/ Muhammad gagal meraih gelar juara. Mereka harus puas berdiri di posisi runner up.
Jojo dikalahkan wakil China Weng Hong Yang usai laga rubber game 21-12, 19-21 dan 15-21. Dan pasangan Fajar/Rian ditaklukkan pasangan tuan rumah Korea Selatan Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae dengan rubber game 21-19, 15-21 dan 18-21.
Berakhir di posisi runner up Jojo menerima prize money sebesar USD 13,680 atau setara Rp. 191.520.000,- dengan kurs Rp. 14.000 per-dolar. Sedangkan sang juara Weng Hong Yang mengantongi prize money sebesar USD 27,000 atau setara Rp. 378.000.000,-
Pasangan ganda putra Fajar/Rian mengantongi prize money sebesar USD 13,680,- atau setara dengan Rp. 191.520.000,- Sedangkan pasangan Negeri Ginseng ini mengantongi prize money sebesar USD 28,440,- atau setara dengan Rp. 398,160,000,-
Bagaimana dengan pebulutangkis Indonesia lainnya? Apakah mereka mendapatkan prize money di kejuaraan bulutangkis seri HSBC BWF World Tour Super 500 berhadiah total USD 360,000 (Rp. 5.040.000.000)?
Berdasarkan aturan BWF pebulutangkis yang melenggang ke babak 16 besar mendapat prize money. Pada gambar di atas, seperti kami kutip dari akun twitter @hendrygumay, selain Jojo dan duet Fajar/Rian ada 13 pebulutangkis Indonesia lainnya yang mengantongi prize money.
Sayangnya, hanya Anthony Sinisuka Ginting yang tak kebagian prize money dari turnamen ini. Pasalnya, Ginting yang merupakan unggulan satu sudah harus tersingkir di babak pertama. Ginting ditaklukkan pebulutangkis Prancis Lucas Claerbout dengan skor 16-21 dan 13-21. (*)