Berita > Artikel > Jurnal Komunitas

Penyakit Atlit Bulutangkis (Tulisan Pertama)
Tennis Elbow

Jumat, 21 Juli 2006 12:39:16
4136 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak

Oleh : Erwin Ansori

Judul di atas adalah nama utk penyakit yang diderita kebanyakan pemain tennis, bulutangkis, golf dan renang. Hal ini diderita dikarenakan, adanya jaringan lunak disekitar siku yang cidera.

Saya punya pengalaman dengan sakit ini, cukup lama
sekitar 2 tahunan. Untuk beraktivitas bermain
bulutangkis amat sangat menyiksa, apalagi ketika
melakukan smash, dan lob jauh. Saya fikir tadinya ini adalah salah urat biasa, kemudian saya ke dukun urut dengan harapan sakit ini bisa hilang.

Tapi harapan tinggal harapan, selesai diurut bukan
malah membaik tetapi malah bengkak, dan saya tidak
bisa sama sekali bermain bulutangkis (hal yang sangat menyiksa tentunya).

Saya putuskan ke Dokter yang tahu mengenai otot dan tulang, dan akhirnya saya mendapat jawabannya bahwa nama penyakit saya adalah Tennis Elbow, dan dianjurkan oleh dokter untuk istirahat main bulutangkis selama 2 minggu, (pas sekali dengan bulan ramadhan sehingga saya bisa berpuasa dan istirahat main bulutangkis).

Si Dokter juga menganjurkan untuk memperbaiki pukulan, lob dan smash. Dan menggunakan dekker khusus di bawah siku (dekker selebar 10 cm).

Ternyata dari seorang teman yang memperbaiki pukulan saya, kesalahan saya adalah menekuk terlalu dalam pergelangan tangan saya ketika melakukan smash, dan ini yang meyebabkan cideranya otot siku (tadinya saya berfikir dengan menekuk lebih dalam akan menghasilkan smash yang menukik).

Dan saya juga bergoogle mencari cara penyembuhan
lain. Saya temukan penyembuhannya dengan berlatih
dumble 1,5 - 2 kg, melatih pergelangan tangan. (Bila banyak tanggapan pic-nya akan saya upload)

Alhamdulillah, sekarang saya sudah sembuh. Tapi saya masih belum berani melepaskan dekker siku. Kalau lupa membawa dekker saya masih tetap berani sesekali untuk smash dari belakang.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Sumber:badminton-indonesia@yahoogroups.com

Berita Jurnal Komunitas Lainnya