-
Angga Pratama & Ryan Agung Saputro
BWF World Championships 2014
© Badmintonindonesia.org -
Angga Pratama & Ryan Agung Saputro
BWF World Championships 2014
© Badmintonindonesia.org
Berbeda dengan laga sebelumnya, pasangan ganda putra Angga Pratama/Ryan Agung Saputro tampil begitu percaya diri menghadapi lawan. Keduanya tampil gemilang di babak ketiga BWF World Championships 2014 hari Kamis (28/08) kemarin. Angga/Ryan sukses merebut tiket perempat final setelah menundukkan Wannawat Ampunsuwan/Patiphat Chalardchaleam (Thailand), dalam dua game langsung, 21-19, 21-12.
Angga/Ryan memang sempat terlihat kewalahan di akhir game pertama. Sudah unggul cukup jauh 19-16, pasangan rangking 13 dunia ini belum mampu menutup game dan membuat kesalahan-kesalahan sendiri hingga lawan mendekat pada kedudukan 19-20.
'Memang jika dibanding pertandingan kemarin, kali ini tipe permainan lawan lebih lambat. Di game pertama, kami sempat terbawa irama mereka yang lambat, makanya agak ketat skornya,' ujar Ryan usai pertandingan kepada tim media PBSI yang ikut menyaksikan laga di Copenhagen, Denmark.
'Kami berhasil mengubah tempo di game kedua, kami bermain cepat dan mengontrol permainan, sehingga lawan sulit berkembang,' tambah pemain kelahiran Karanganyar, 25 Juni 1990 ini.
'Lawan kami ini memang ganda nomor duanya Thailand, lebih sulit menghadapi yang nomor satunya yaitu Maneepong (Jongjit)/Nipitphon (Puangpuapech),' Angga menambahkan.
Sayang, pasangan ganda putra Indonesia lainnya, Markis Kido/Gideon Marcus Fernaldi tak berhasil melangkah ke babak perempat final. Pada laga babak 16 besar kemarin, Kido/Gideon dihentikan pasangan Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan setelah bertarung tiga game 17-21, 21-13, 16-21. (*)
Angga/Ryan memang sempat terlihat kewalahan di akhir game pertama. Sudah unggul cukup jauh 19-16, pasangan rangking 13 dunia ini belum mampu menutup game dan membuat kesalahan-kesalahan sendiri hingga lawan mendekat pada kedudukan 19-20.
'Memang jika dibanding pertandingan kemarin, kali ini tipe permainan lawan lebih lambat. Di game pertama, kami sempat terbawa irama mereka yang lambat, makanya agak ketat skornya,' ujar Ryan usai pertandingan kepada tim media PBSI yang ikut menyaksikan laga di Copenhagen, Denmark.
'Kami berhasil mengubah tempo di game kedua, kami bermain cepat dan mengontrol permainan, sehingga lawan sulit berkembang,' tambah pemain kelahiran Karanganyar, 25 Juni 1990 ini.
'Lawan kami ini memang ganda nomor duanya Thailand, lebih sulit menghadapi yang nomor satunya yaitu Maneepong (Jongjit)/Nipitphon (Puangpuapech),' Angga menambahkan.
Sayang, pasangan ganda putra Indonesia lainnya, Markis Kido/Gideon Marcus Fernaldi tak berhasil melangkah ke babak perempat final. Pada laga babak 16 besar kemarin, Kido/Gideon dihentikan pasangan Tiongkok, Liu Xiaolong/Qiu Zihan setelah bertarung tiga game 17-21, 21-13, 16-21. (*)
