Berita > Berita

Xia Xuanze: “Persaingan bulutangkis memang semakin berat”

Senin, 29 Mei 2017 10:53:58
7107 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak

  • He Bingjiao

    ©Badmintonindonesia.org

  • Chen Qingchen & Jia Yifan

    ©Badmintonindonesia.org

Kembali tim Tiongkok harus takluk di tangan Korea Selatan pada ajang Piala Sudirman 2017 yang berakhir kemarin (28/5) di Gold Coast, Australia. Seperti di final 2003, laga yang berlangsung di Carrara Indoor Stadium, tim Tiongkok yang difavoritkan mempertahankan gelar juara harus mengakui keunggulan tim Korea Selatan dalam laga dramatis yang berakhir 2-3.

Kekalahan Tiongkok memupuskan harapan untuk memperpanjang gelar juara yang ketujuh kalinya sejak tahun 2005. Lagi-lagi Korea Selatan yang membuyarkan impian seperti yang terjadi di tahun 2003, Korea Selatan membungkam Tiongkok untuk meneruskan gelar kelimanya.

''Salah satu faktor kami kehilangan angka di sektor ganda adalah di semifinal kami bermain sampai larut malam, jadi kebugaran pemain pun berbeda. Di tambah pemain ganda putri kami pun bermain rangkap kemarin,'' ujar Zhang Jun, pelatih kepala ganda Tiongkok seperti kami kutip dalam email jurnalis Badmintonindonesia.org dari Gold Coast tadi malam.

Lebih jauh disebutkan Zhang Jun bahwa strategi permainan mereka adalah tidak tak akan menurunkan pemain yang sama dalam dua hari beruntun. Hal ini pun terbukti, dari susunan pemain mereka, hanya Chen Qingchen/Jia Yifan yang kembali diturunkan.

''Kami memang menurunkan pemain yang berbeda di final kali ini, hanya ganda putri saja yang kami turunkan di semifinal dan final. Kami cukup puas dengan penampilan ganda putra, tunggal putra dan tunggal putri kami hari ini, mereka menunjukkan keinginan mereka untuk menampilkan yang terbaik,'' tambah Zhang.

Perombakan organisasi paska mundurnya Li Yongbo sebagai kepala pelatih bulutangkis Tiongkok menjadi salah satu penyebab kekalahan tim Tiongkok. Zhang menuturkan bahwa saat ini Tiongkok dipimpin oleh dua pelatih untuk sektor tunggal dan ganda. Sektor ganda berada di bawah komando Zhang Jun, sementara sektor tunggal berada di bawah komando Xia Xuanze.

Hal senada pun dituturkan Xia bahwa Tiongkok saat ini membutuhkan strategi baru untuk mengembangkan pemain-pemainnya.

''Kami mengalami pergantian pelatih di organisasi kami, sekarang kami memiliki pelatih kepala di sektor tunggal dan sektor ganda, kami juga banyak pemain-pemain baru. Kami akan membutuhkan strategi baru untuk mengembangkan pemain-pemain kami,'' tutur Xia.

''Tapi memang persaingan bulutangkis kali ini memang semakin berat, kami banyak menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat dari pada sebelumnya. Ini tentu menjadi tantangan bagi kami, tantangan dari negara-negara lain, dan kami menyukai tantangan,'' pungkas Xia.

Hingga saat ini baru tiga negara yang mampu merebut gelar juara di ajang Piala Sudirman. Indonesia pertama kali merebutnya di tahun 1989 saat pertama kali digelar di Jakarta. Kemudian Korea Selatan dengan empat gelar juara (1991, 1993, 2003 dan 2017). Dan Tiongkok masih yang terbanyak sepuluh gelar juara (1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013, dan 2015). (*)

Berita Berita Lainnya