Di tengah masa pandemi Covid-19 yang mengharuskan khalayak menjaga jaga jarak dengan mematuhi protokol kesehatan, PBSI membuat langkah kreatif dengan menyelengarakan turnamen Mola TV PBSI Home Tournament berhadiah total Rp 500 juta
di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.
Turnamen yang digelar setiap minggunya untuk setiap sektor selama lima pekan menjadi tontonan bulutangkis yang menarik bagi para pencinta bulutangkis yang rindu alan turnamen bulutangkis di masa pandemi.
Laga final tunggal putri antara Gregoria Mariska Tunjung melawan Putri Kusuma Wardani menjadi laga penutup gelaran home tournament kali ini.
Di pekan pertama, Mola TV PBSI Home Tournament menyajikan pertandingan sektor ganda putra, dilanjutkan dengan sektor ganda campuran, tunggal putra dan ganda putri pada pekan kedua hingga keempat.
Mola TV PBSI Home Tournament merupakan sebuah wadah bagi para pemain pelatnas untuk mengukur hasil latihan mereka sekaligus sebagai ajang untuk mengembalikan atmosfer pertandingan yang sudah hampir lima bulan tidak mereka dapatkan karena seluruh turnamen resmi dibatalkan akibat pandemi Covid-19.
Cabang bulutangkis menjadi salah satu pionir dalam penyelenggaraan turnamen dengan protokol kesehatan Covid-19. Menpora Zainudin Amali mengapresiasi penyelenggaraan Mola TV PBSI Home Tournament yang dapat memberikan kesempatan bagi pemain untuk bertanding di masa pandemi, namun tetap menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.
Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan bahwa Mola TV PBSI Home Tournament bisa menerapkan sembilan puluh persen protokol kesehatan sepanjang turnamen berjalan.
''Pertama-tama kita patut bersyukur kejuaraan ini bisa selesai dengan baik, selamat dan lancar tanpa halangan. Sesuai tujuan semula, kami ingin memberi ajang kepada atlet yang sudah sekian lama berlatih, sekaligus menjadi masukan bahwa latihan selama ini ternyata masih belum mencukupi untuk ikut turnamen besar,'' ujar Budiharto dalam sesi wawancara, mengutip di Badmintonindonesia.org.
''Panita pelaksana mau mengimplementasikan protokol kesehatan di kejuaraan ini. Kami bisa jalankan sembilan puluh persen. Beberapa hal akan dievaluasi lagi, salah satunya adalah petugas belum biasa menggunakan face shield sehingga mempengaruhi mereka dalam membuat suatu judgement,'' lanjutnya.
Beberapa protokol kesehatan yang diterapkan di Mola TV PBSI Home Tournament adalah semua pelaksana pertandingan dipastikan bebas dari Covid-19. Dalam pelaksanaannya, mereka juga menggunakan masker dan face shield. Khusus hakim servis, tiap mengganti shuttlecock, mereka menggunakan hand sanitizer.
Kiprah pemain muda di Mola TV PBSI Home Tournament juga diapresiasi oleh Budiharto. Ia menilai para pemain muda bisa mengejar ketertinggalan dari para seniornya.
''Sebagai evaluasi bagi pemain muda, perlu ada peningkatan dari segi fisik serta pematangan strategi di lapangan,'' ujar Budiharto.
Berangkat dari sukses penyelenggaraan Mola TV PBSI Home Tournament, PBSI akan kembali menggelar kejuaraan serupa, kali ini dengan format beregu Piala Thomas dan Uber. Tim Indonesia dinilai perlu wadah untuk melatih kesiapan jelang perebutan supremasi bergengsi tersebut.
Piala Thomas dan Uber 2020 rencananya akan digelar di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober 2020.
''Saat ini BWF (Badminton World Federation) sedang dalam proses bersama tuan rumah terkait protokol kesehatan yang harus dilalui atlet. Kebetulan kami juga belum dapat kepastian lagi mengenai kejuaraan-kejuaraan resmi dari BWF oleh karena itu kami perlu simulasi untuk mematangkan kesiapan pemain kami,'' jelas Budiharto.
Persiapan pemain di turnamen beregu memang berbeda dengan turnamen perorangan. Dalam turnamen beregu, para atlet perlu memperkuat kekompakan, rasa percaya satu sama lain, teamwork dan sebagainnya. Penyelenggaraan simulasi dinilai tepat untuk pemanasan jelang Piala Thomas dan Uber.
Simulasi Piala Thomas dan Uber akan dilangsungkan di Pelatnas Cipayung pada awal September 2020. Para pemain akan dikelompokkan ke dalam beberapa grup dengan menggunakan format setengah kompetisi. (*)