JAKARTA-PB PBSI masih terus menghitung kebutuhan pendanaan sebagai tuan rumah Piala Thomas-Uber 2008 yang akan mulai dihelat 12 Mei mendatang. Otoritas tertinggi organisasi bulutangkis Tanah Air tersebut merasa belum aman meski telah mengantongi USD 1 juta (sekitar Rp 9 miliar) dari host broadcasting TransTV dan Trans7.
''Sampai sekarang (kemarin, red) kami belum dapat memastikan kebutuhan dana menyambut negara-negara peserta Thomas-Uber,'' kata G. Sulistyanto, kabid hubungan luar negeri PB PBSI kemarin.
Bisa saja, lanjutnya, dana sebesar USD 1 juta itu akan tersisa saat turnamen berakhir pada 18 Mei mendatang atau bisa juga sebaliknya. Memang ini bukan kali pertama Indonesia didapuk menjadi tuan rumah Piala Thomas-Uber. Gelaran tahun depan ini sudah merupakan yang ketujuh,yakni pada 1961, 1967, 1973, 1979, 1986, 1994, dan 2004. Hak menjadi tuan rumah tahun depan kembali menjadi milik Indonesia setelah bersaing ketat dengan Tiongkok dan Amerika Serikat. Nilai USD 1 juta itulah yang membawa pelaksanaan Piala Thomas-Uber ke Jakarta lagi.
Dana sebesar itu sudah termasuk pembayaran kepada BWF (Federasi Bulutangkis Dunia). Sayang, Executive Deputy President BWF Datuk Punch Gunalan yang hadir dalam penandatangan MoU di Gedung Balai Kota DKI Jakarta Kamis malam lalu juga tak mau merinci besarnya dana yang dibayarkan PB PBSI kepada federasi bulutangkis dunia tersebut.
''Indonesia memiliki tim yang hebat. Saya yakin kalau mereka bersemangat bisa menjadi juara. Biarlah saya simpan sendiri berapa jumlah pembayaran PB PBSI kepada kami untuk menggelar Piala Thomas-Uber 2008 nanti,'' kata Gunalan mencoba berkilah.
Bagi Trans Corp, perusahaan yang menaungi TransTV dan Trans7, kerjasama ini merupakan yang ketiga setelah pada 2002 dan 2004. Mereka tak hanya akan menayangkan pertandingan-pertandingan yang melibatkan tim Indonesia. Tapi, juga laga putaran final Piala Uber yang diprediksi tak akan diikuti oleh Maria Kristin dkk.
''Kami akan menyiarkan pertandingan-pertandingan tertentu serempak pada TransTV maupun Trans7. Tetapi ada juga yang hanya ditayangkan di salah satunya,'' kata Ishadi S.K, direktur utama TransTV.
Selain menayangkan pertandingan, TranTV juga telah menyiapkan beberapa acara pendukung. Di antaranya 3 bulan hitung mundur menuju final Piala Thomas-Uber yang dimulai 12 Februari. Juga, highlights yang berisi rangkuman pertandingan serta peristiwa menarik di seputar turnamen akbar bulutangkis antarnegara tersebut.
Dengan pembelian hak siar itu, televisi lain tak dapat mengambil gambar pertandingan. ''Kami akan menyediakan rekaman bagi televisi yang menginginkan. Selain itu, mereka kami beri waktu untuk wawancara persiapan maupun hasil tim di press room,'' kata Herty Purba, produser eksekutif TransTV. (vem)
(indopos.co.id)