SURABAYA, Hari pertama pelaksanaan Turnamen Bulu Tangkis Djarum Indonesia Open 2006 yang berlangsung di GOR Kertajaya Surabaya, Rabu (31/5), diwarnai kesemrawutan dengan mundurnya jadwal pertandingan lebih dari satu jam karena berubahnya jadwal pertandingan secara mendadak.
Perubahan jadwal pertandingan terjadi di nomor ganda campuran dan ganda putra, yang seharusnya sudah dimulai pukul 9.00 WIB baru dimulai lebih dari pukul 10.00 WIB.
Menurut ketua komisi wasit pertandingan Juniarto Suhandinata, jadwal pertandingan yang telah ditetapkan sebelumnya oleh IBF terpaksa diubah secara mendadak karena adanya protes dari Thailand yang merasa dirugikan dengan drawing yang dikeluarkan IBF.
Padahal pada pertemuan manajer sebelumnya, pihak Thailand tidak mengajukan protes atas hasil drawing tersebut. Mereka baru protes pada malam setelah pertemuan tersebut.
Pasangan ganda campuran terbaik Thailand Saralee/Sudket menempati unggulan 5-8, sedangkan rekannnya Duanganong/Nattapon menempati unggulan kedua, padahal peringkat dunia Saralee/Sudket lebih baik dari Duanganong/Nattapon.
Ada beberapa pemain yang peringkat dunianya di atas ternyata dimasukkan dalam drawing sebagai unggulan bawah, sedangkan ada pemain yang peringkat dunianya di bawah ditempatkan sebagai unggulan atas. Makanya jadwal ini harus diubah, dan itu dilakukan dari pukul 12 malam dan baru selesai jam 6 pagi, ujar Justian kepada wartawan Pikiran Rakyat, Ferry Indra P, Rabu (31/5) di Surabaya.
Sebagai contoh, pada nomor ganda campuran pasangan Cina Xie Zhongbo/Zhang Yawen yang di jadwal semula menempati unggulan ketiga posisinya diubah dan menjadi unggulan kedua pada jadwal yang baru. Sebaliknya dengan pasangan Thailand Nattapong Naktong/Duanganong yang semula menempati unggulan kedua, diubah menjadi unggulan 3-8. Sedangkan Saralee/Sudket akhirnya menempati unggulan ketiga.
Sementara unggulan pertama tetap ditempati pemain Indonesia Nova Widiyanto/Lilyana Natsir. Begitu juga unggulan keempat tetap ditempati pasangan Korea Lee Hyo Jung/Lee Jae Jin.
Sedangkan di nomor ganda putra juga terjadi perubahan, unggulan kedua yang semula ditempati pasangan Inggris Anthony Clark/Robert Blair diganti oleh pasangan Malaysia Lin Woon Fui/Mohd Fairuzizuan. Pasangan Inggris ini diganti karena mundur dari turnamen Indonesia Terbuka akibat adanya travel warning dari negaranya yang khawatir setelah terjadinya gempa bumi di Yogyakarta.
Akibat dari perubahan jadwal pertandingan ini, dikatakan Justian, banyak para pemain yang belum mengetahui jadwal yang baru begitu juga dengan calon lawannya karena mengalami perubahan. Sebagian pemain sudah ada yang kami beritahu, tapi banyak juga pemain yang belum tahu, akibatnya mereka harus menunggu karena waktu pertandingan terpaksa menjadi mundur, setelah banyak perubahan yang terjadi, ujarnya.
Mereka yang belum tahu terpaksa harus menunggu di lapangan sampai namanya dipanggil untuk bermain, padahal mereka sudah datang ke lapangan sebelum jam 9.00 WIB. Seperti yang dialami pasangan Indonesia Ade Lukas/Jane David, pasangan Jepang Keishi Kawaguchi/Aki Akao yang seharusnya main pertama jam 9.00 WIB baru bisa tampil jam 10.30 WIB.
Lawannya pun berubah, yang sebelumnya Ade/Jane akan melawan Gan Telk Chai/Fong Chow (Malaysia) berubah menjadi melawan Jean Michael/Rahmawati (Francis). Begitu pasangan Jepang mengalami perubahan lawan. Nasib harus menunggu bertanding ini tidak hanya dialami pasangan Indonesia dan Jepang tersebut, tapi juga dialami oleh hampir seluruh pemain karena pertandingan berikutnya menjadi molor dari waktu yang telah dijadwalkan.***
Sumber:pikiran-rakyat.com