Bersamaan dengan pertandingan Lindaweni dan Yip Pui Yin, Taufik Hidayat pun kembali berhadapan dengan pemain Korea Selatan, Shon Wan Ho setelah seniornya Park Sung Hwan dikalahkan kemarin.
Walau meraih angka pertama 1-0 dengan sebuah smash silang, Shon berhasil menyamakan kedudukan 4-4. Shon dengan usia yang jauh lebih muda dari Taufik berusaha untuk menyerang dengan smah keras dan cepat mendorong bola ke depan net. Shon unggul 6-5.
Keadaan angka sempat mencapai kedudukan 8-8, namun smash keras Shon ke arah forehand Taufik membawa dirinya unggul tipis di atas Taufik. Namun kembali dengan Taufik menyamakan kedudukan 10-10. Pada posisi ini Shon mencoba untuk menyilangkan bola ke arah kiri dan kanan Taufik, namun Taufik berhasil meraih posisi 11-10 lewat kesalahan Shon yang pengembaliannya membentur net.
Sejak jeda turun minum, Taufik terus mempertahankan keunggulannya sampai unggul 6 angka 18-12. Kunci keunggulan Taufik adalah mengendalikan Shon dengan rapat dan membiarkan lawan untuk memberikan dia umpan, dan tempat yang banyak dijadikan sasaran smash Taufik adalah pojok backhand lawan yang begitu tipis menyusur masuk di lapangan lawan. Lawan tak berkutik dibuatnya untuk meraih angka 21-13 di set pertama.
Taufik nampak tidak mengeluarkan seluruh kemampuannya, dan menyimpan tenaga terutama di awal set kedua ini. Pada posisi 3-1 untuk keunggulan angka Shon, pertandingan sempat terhenti sejenak dan umpire memanggil referee. Hal ini dikarenakan scoring board atau papan angka menerakan angka atau posisi score yang salah.
Setelah jeda turun minum, Taufik tanpa ragu memimpin pertandingan. Taufik terus berada di atas angin dan mengendalikan lawan. Serangan Taufik dikembalikan secara lemah oleh Shon dan ini menjadi kesempatan Taufik untuk terus menekan lawan.
Pada posisi ini, Taufik tidak memberikan satu kesempatan untuk lawan menyamai kedudukan, dan akhirnya Taufik bersama dengan Alamsyah dan Simon akan menjadi wakil Indonesia di perempat final tunggal putra. Taufik menang dengan 21-13, 21-11.
Dalam wawancara kami, Taufik mengaku bahwa pemain Korea ini masih kurang dari segi power dan taktik. Taufik sendiri juga mengakui bahwa ia sempat sedikit ragu-ragu di awal set kedua yang membuat dirinya sempat tertinggal. Namun dengan kembalinya performa Taufik, ia berhasil terus menjaga keunggulan dan melaju ke perempat final untuk bertemu dengan Kenici Tago, pemain muda Jepang yang Taufik akui semakin bersinar.
Kontributor: Tomi Arifin
Langsung dari Kuala Lumpur,
Malaysia.