Duet Tantowi/Liliyana (ToLyn) dan Ahsan/Bona (AhNa) akhirnya menjadi harapan terakhir publik merah putih untuk meraih gelar. Keduanya melaju ke empat besar setelah sukses menundukkan wakil dari Denmark pada babak perempatfinal turnamen Kejuaran Dunia 2011 yang berlangsung di Wembley Arena, London pada Jumat malam (12/8).
Tanpa kehadiran tandem terbaik Indonesia, Markis/ Hendra (KiNdra), merah putih akhirnya bertumpu pada ganda senior, Alvent/ Hendra (VenDra) dan duet pelatnas Ahsan/Bona (AhNa) di sektor ganda putra. Sayangnya di babak kedua, VeNdra harus terjungkal dari duet Denmark, Mads Conrad/Jonas Rasumessen setelah berjibaku 3 set, 20-22, 21-18, 18-21. Mendominasi paruh akhir set pertama, VenDra sayangnya tidak mampu menuntaskan set ini dengan sempurna. Meskipun sempat memaksakan rubber, beberapa kesalahan sendiri yang dilakukan oleh duet profesional ini terutama di awal-awal set membuat keduanya sulit untuk berbalik unggul ketika mendapatkan momentum untuk mengubah kedudukan 10-19 menjadi 18-20.
Sementara itu AhNa (7) yang dibabak sebelumnya mampu melakukan '˜revenge'™ atas duo China, Chai Biao/ Guo Zhendong (11) 22-20, 21-16 berhasil meraih tiket semifinal ketika di delapan besar membuat kejutan dengan melibas unggulan ke-2, Mathias Boe/ Carsten Mogensen, 21-18, 18-21, 24-22 melalui laga 70 menit.
Mendominasi jalannya pertandingan set pertama, AhNa berbalik terdominasi ketika di set kedua Mathias/ Carsten berhasil memperagakan permainan terbaik mereka. Namun di set ketiga, meskipun duo Denmark ini unggul dari sisi serangan dan penempatan bola, banyaknya kesalahan sendiri yang dilakukan oleh keduanya membuat Ahsan/Bona selalu mampu unggul dalam perolehan poin dan akhirnya menutup set ini lebih dulu.
'Kita tahu bahwa kita harus mampu bermain maksimal. Jika tidak tampil seratus persen, akan menjadi sangat sulit untuk menang dan itulah yang terjadi pada kita,' ungkap Carsten usai pertandingan.
Sementara itu Ahsan mengaku senang karena mampu menundukkan duet terbaik Eropa tersebut untuk yang pertama kalinya, 'Ini pertama kali kita mampu menang melawan mereka dan kami sangat senang. Tidak ada yang berubah dari pola permainan kami, kita hanya berusaha tampil tanpa beban.'
Hasil ini membawa AhNa ke babak semifinal untuk menantang ganda Korea, Ko Sung Hyun/ Yoo Yeon Seong (5). Pasangan negeri ginseng ini mampu membungkam wakil negeri jiran, Koo Kien Keat/ Tan Boon Heong (4), 21-17, 21-13.
Sementara itu di sektor ganda campuran, asa kembali bertumpu pada duo ToLyn yang pada turnamen sebelumnya (Indonesia Open Premier SS 2011, red) harus takluk atas pasangan China di babak final. Ditantang oleh jagoan Denmark, Joachim Fischer/ Christinna Pedersen (5), ToLyn kembali mampu mengulang kemenangan hanya dalam waktu 38 menit, 21-12, 21-13.
Minimnya '˜unforced error'™ pasangan Indonesia yang dipadu dengan permainan taktis smash-smash keras membuat permainan ini didominasi penuh oleh ToLyn. Keberhasilan Liliyana mengolah bola-bola pendek di depan net juga membuat tandem Indonesia berada di atas angin saat memasuki paruh kedua set pertama dan kedua.
Di babak semifinal, keduanya kembali akan menantang wakil Eropa lainnya, Chris Adcock/ Imogen Bankier (Inggris-Skotlandia). Pemain kelahiran Glasgow 23 tahun lalu, Imogen Bankier ini terbukti memiliki jurus jitu untuk mematangkan pebulutangkis muda Inggris guna menggantikan posisi rekan lamanya, Robert Blair. Kesuksesan Chris/Imogen berhasil mematahkan dominasi duo China, Tao Jiaming/ Tian Qing (4) 21-16, 21-14 sekaligus tetap mengobarkan harapan publik tuan rumah.
Dua wakil garuda lainnya, Rijal/Debby dan Fran/Pia (9) sudah lebih dulu tumbang di turnamen ini. RiBby di luar dugaan harus mengakui pasangan lapis dua Denmark, Mads Pieler/ Julie Houman 17-21, 19-21 di laga perdana mereka sedangkan FraPi yang mendapatkan bye di babak pertama harus mengakui ketangguhan duo Taiwan, Fang Chieh Min/Wang Pei Rong, 13-21, 21-11, 19-21.
Ganda Putri Tak Bersisa
Dua pasangan ganda putri Indonesia, Greysia/Meli (GraMel, red) dan Vita/Nadya (ViNa, red) harus mengubur impian mereka untuk melaju ke babak empat besar. GraMel yang kembali ditantang oleh duet senior Jepang, Satoko/Miyuki (3) ternyata masih belum menemukan jurus ampuh untuk mematahkan perlawanan srikandi Jepang tersebut.
Meskipun unggul dari sisi serangan, penempatan bola-bola yang lebih akurat dari pasangan Jepang membuat GraMel sulit untuk menyajikan ritme permainan terbaik mereka. Takluk 15-21 di set pertama, duet srikandi Indonesia mampu bangkit dan mendapatkan momentum dengan meimipin 12-9 di set kedua. Namun konsistensi Satoko/Miyuki yang lebih teruji kembali membuat mereka unggul dan menamatkan set ini 21-17.
Kegagalan ini semakin memperpanjang daftar kekalahan MeiGre atas tandem Jepang tersebut setelah pada 3 pertemuan sebelumnya, MeiGre juga selalu mengalami kekalahan '˜straight set'™. Selain MeiGre, ganda muda merah putih, Della Destiara/ Suci Rizky (DeCi, red) juga harus mengakui ketangguhan permainan Satoko/ Miyuki di babak kedua, 14-21, 15-21.
Sementara itu ViNa yang menantang jagoan India, Jwala Gutta/Ashwini Ponnappa sempat memberikan optimisme kepada publik Indonesia ketika unggul 21-17 di set pertama. Namun pasangan India yang sudah berhasil menemukan irama permainan mereka di set kedua tak mau menyia-nyiakan ksempatan untuk memaksakan rubber set dengan berbalik unggul 21-10. Sempat mebmerikan perlawanan ketat di paruh awal set ketiga, ViNa akhirnya harus mengakui kekalahan mereka 17-21 ketika beberapa kali tidak mampu mengembalikan bola dengan sempurna.
(Contributed by: FEY - bulutangkismania.wordpress.com)