Aprillia Yuswandari yang menjadi satu-satunya harapan Indonesia di tunggal putri untuk merebut gelar juara pada turnamen berhadiah total USD 650,000 pupus sudah. Main tiga game, Aprilia menyerah kepada pebulutangkis tangguh dari India, Saina Nehwal 17-21, 21-14, 13-21 sore ini di Istora Senayan, Jakarta (14/06).
Berhasil mengimbangi permainan Saina dengan mencuri poin di game kedua, ternyata tak berlanjut di game penentuan. Permainan Aprillia lebih banyak di bawah kendali Saina.
'Saina mengubah pola permainan seperti di babak kedua,' ungkap Aprillia menilai kegagalan mencuri poin di game ketiga. Aprillia mengakui keterlambatannya mengantisipasi perubahan pola permainan Saina.
Aprillia mengakui ketangguhan Saina. 'Dia mampu bermain cepat, akurasinya bagus. Dan dia jarang membuat kesalahan sendiri,' ungkap Aprillia yang sebenarnya menargetkan menembus babak delapan besar.
'Ini kekalahan saya yang kedua. Sebelumnya kalah di India,' ungkap Aprillia. Dua tahun lalu pada India Grand Prix Gold 2010, Aprillia menyerah kepada Saina dua game langsung 17-21, 11-21.
Sementara pada kesempatan terpisah Saina memuji permainan Aprillia. 'Dia seorang pekerja keras,' ungkap Saina. Saina juga mengungkapkan kekalahannya di game kedua, karena Aprillia sempat merubah pola permainan, apalagi dengan dukungan penonton. 'Namun di game ketiga saya bisa menemukan bentuk permainan saya semula,' jelas Saina yang merrupan unggulan lima.
Langkah Saina selanjutnya akan menghadapi pebulutangkis putrid China unggulan tiga, Wang Shixian yang mengempaskan pebulutangkis putri Singapura, Gu Juan dua game langsung 21-12, 21-11. (*)