Pebulutangkis yang baru menjuarai turnamen Thailand Open Grand Prix Gold 2012 pekan lalu, Sony Dwi Kuncoro, harus rela undur diri dari turnamen Djarum Indonesia Open Premier Super Series 2012. Bertanding menghadapi tunggal putra asal China unggulan delapan, Du Pengyu, Sony menyerah dua game langsung 14-21, 15-21 sore hari ini di Istora Senayan, Jakarta.
Pertarugan sebenarnya berlangsung sengit pada game pertama. Kedua pemain tampil saling menyerang demi merebut poin demi poin. Kejar-mengejar angka terus berlangsung sampai Sony memimpin perolehan angka 14-13. Namun Du Pengyu terlihat pantang menyerah. Bermain ulet dengan pertahanan yang baik berhasil membuat Sony Dwi Kuncoro kehilangan konsentrasi, hingga akhirnya Du Pengyu meraih 7 poin beruntun untuk memastikan kemenangan di game pertama 21-14.
Di game kedua, Sony sempat memberikan angin segar kepada seluruh pendukung Istora setelah tampil meyakinkan di awal game kedua dengan keunggulan 9-4 dan mengakhiri paruh pertama game kedua dengan keunggulan 11-9.
Lagi-lagi, ketenangan Du Pengyu dipadu dengan permainan netting tipis dan pertahanan yang bagus, Du Pengyu akhirnya berhasil menyusul perolehan angka Sony dan akhirnya terus memimpin dan memastikan diri ke semifinal.
'Saya tadi mainnya lemas. Dia bermain bagus hari ini,' ungkap Sony saat jumpa pers.
'Tipe permainan dia berbeda dengan Gade dan Taufik. Dia banyak bermain rally. Pertahanan dia juga tadi bagus. Serangan saya sering dibalikin sama dia, akhirnya saya down sendiri,' Lanjutnya.
Dengan kekalahan ini, Sony mengungkapkan menjadi bahan evaluasi bagi dirinya. 'Ya, ini jadi ukuran latihan saya selama ini. Dengan kekalahan ini kan, berarti saya harus berlatih lebih keras lagi,' jelasnya.
Gelar juara dan kemenangan sebelumnya bagi Sony sesungguhnya bukan menjadi beban. 'Gak merasa ada beban. Pengennya menang juga, uangnya kan gede,' ungkap Sony seraya tersenyum.
Sementara Du Pengyu mengungkapkan tekanan dari lawan selalu ada. Lawan-lawan yang dihadapi tidak berbeda jauh. 'Hari ini saya main lebih serius lagi,' ungkap Du Pengyu yang mempelajari rekaman-rekaman Sony untuk menaklukkannya. (Eko)