Berita > Berita

Liliyana: '''Thailand main lebih bagus dari kami hari ini''

Senin, 18 Juni 2012 02:35:01
2312 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak

'Kami akui, Thailand main lebih bagus dari kami hari ini,'' ungkap Liliyana Natsir usai kegagalannya bersama Tontowi Ahmad menaklukkan serangan pasangan Thailand, Sudket Prapakamol/ Saralee Thongthongkham pada partai final Djarum Indonesia Open Premier Super Series 2012 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu malam (17/06).

Kali ini, pasangan Tontowi/Liliyana yang merupakan unggulan satu harus mengakui keunggulan Sudket/Saralee yang tidak diunggulkan dalam pertarungan tiga game 17-21, 21-17, 13-21. Bagi Tontowi/Liliyana ini merupakan kekalahan pertamanya dari Sudket/Saralee, setelah empat kali pertemuan pada Macau Open Grand Prix Gold 2011, SEA Games 2011, Swiss Open Grand Prix Gold dan India Super Series 2012.

Dukungan penonton yang begitu riuh tidak berhasil mengulang sukses seperti di partai semifinal sehari sebelumnya saat menekuk ganda China, Xu Chen/Ma Jin. Saat itu, Tontowi/Liliyana yang sempat tertekan dan tertinggal poin, mampu membalikkan keadaan untuk meraih kemenangan. Namun kali ini, Tontowi/Liliyana gagal keluar dari tekanan-tekanan Sudket/Saralee yang bermain gemilang.

''Mereka sedang dalam kondisi puncak setelah kemarin mengalahkan Zhang Nan-Zhao Yunlei,'' ungkap Liliyana, dan mengakui bahwa mereka kali ini main di bawah performa mereka.

'Kami sudah berusaha sebaik mungkin, penonton pun memberikan semangat yang luar biasa, tetapi hasilnya memang kami harus kalah, kami terbawa permainan lawan,' tambah Liliyana. Tahun lalu Tantowi/Liliyana juga gagal di partai final saat berhadapan dengan ganda China, Zhang Nan/Zhao Yunlei melalui rubber game 22-20, 14-21, 9-21.

Kekalahan ini pun sekaligus menjadi bahan introspeksi pasangan Indonesia ini untuk menghadapi Olimpiade London. 'Ini mungkin menjadi bahan introspeksi kami, karena sebelumnya kami berhasil menang pada tiga turnament berturut-turut,' ujar Liliyana.

Pada kesempatan terpisah, Udom Luangpethcharaporn, pelatih ganda campuran Thailand mengungkapkan anak asuhnya merubah pola permainan untuk membendung permainan cepat Tontowi dan Liliyana.

Sedangkan Sudket mengakui pertandingan melawan Tontowi/Liliyanan merupakan pertandingan terberatnya bersama Saralee. 'Pemain Indonesia jauh lebih sulit di kalahkan dibanding pemain China. Pemain Indonesia memiliki skill yang bagus, sedangkan pemain China hanya kuat dan cepat saja,' ungkap Sudket. 'Kami tidak akan tampil di Singapura, kami akan fokus menghadapi Olimpiade mendatang,' tambah Sudket.

Untuk gelar juara ini, pasangan Sudket/Saralee mengantongi hadiah uang sebesar USD 51,350 dan kursi pijat OSIM, sementara pasangan Tontowi/Liliyana membawa pulang hadiah uang sebesar USD 24,700.

Gelar juara Djarum Indonesia Open Super Series Premier 2012 menjadi milik pebulutangkis dari lima negara. China yang biasanya mampu mendominasi raihan gelar juara hanya berhasil meraih satu gelar juara dari empat finalisnya di tiga nomor pertandingan. China merebut gelar juara lewat pasangan ganda putri Wang Xiaoli/ Yu Yang setelah menaklukkan rekannya dari China, Zhao Yunlei/Tian Qing 17-21, 21-9, 21-16.

Korea meraih gelar juara melalui pasangan ganda putra, Jung Jae Sung/Lee Yong Dae setelah menaklukkan Mathias Boe/Carsten Mogensen 23-21, 19-21, 21-11. India melalui Saina Nehwal yang mengalahkan Li Xuerui dari China, 13-21, 22-20, 21-19. Indonesia melalui Simon Santoso yang meraih gelar juara setelah menaklukkan Du Pengyu 21-18, 13-21, 11-21. Dan Thailand meraih gelar juara pada nomor ganda campuran lewat pasangan Sudket Prakamol/ Saralee Thoungthongkam. (*)

Berita Berita Lainnya