Meskipun harus diakui untuk saat ini Tine Baun masih yang terbaik di Eropa dan Jualiane Schenk harus puasa berada di bawahnya namun dari segi prestasi, Schenk lebih patut diacungi jempol karena kiprahnya di beberapa turnamen terakhir. Setelah kemenangan Tine Baun pada turnamen All England Open SS 2010 yang lalu, Schenk akhirnya menjadi wanita Eropa kedua yang sukses mengantongi gelar Super Series setelah sebelumnya di dominasi oleh para srikandi Asia.
Setelah pada dua turnamen Super Series sebelumnya Li Xuerui berhasil mematahkan impian Juliane Schenk (2) secara beruntun, kali ini tunggal nomor satu Jerman tersebut berhasil memanfaatkan absennya para pebulutangkis negeri tirai bambu untuk berprestasi maksimal di turnamen ini. Menghadang unggulan ke-4 asal Taiwan, Cheng Shao Chieh, Schenk tampil perkasa dengan lob-lob serangnya sehingga merepotkan permainan Shao Chieh di laga final Singapore Open Super Series 2012 yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium, Singapura, Minggu sore (24/06).
Sempat kalah '˜power'™ dan strategi di gim pertama dengan mengantongi kekalahan 11-21, tunggal Taiwan mampu bangkit dan membalikkan keadaan di paruh akhir gim kedua dari posisi tertinggal 11-15 menjadi unggul 20-17. Namun sayangnya Shao Chieh bermain kurang tenang sehingga membuat Schenk kembali memimpin 21-20. Setelah empat kali mengagalkan usaha '˜match point'™ yang dikoleksi oleh Schenk terlebih dahulu, Shao Chieh akhirnya harus menyerah 24-26 dan mengubur harapannya untuk perpanjangan set.
Prestasi menjadi perempatfinalis di dua turnamen pembuka Super Series, Korea dan Malaysia, runner up India Open SS 2012, perempatfinalis Indonesia Open SS Permier 2012 dan akhirnya menjadi juara di Singapore Open SS pada hari ini akan membuat peringkat Schenk terus terdongkrak dan meninggalkan Tine yang berada di bawahnya. Meskipun pada turnamen beregu dan individual Kejuaraan Eropa 2012 yang lalu, Schenk masih belum mampu mengimbangi performa Tine.
Sementara itu di nomor putra, duel antara dua pemain non unggulan akhirnya dimenangkan oleh sang senior, Boonsak Ponsana. Menghadapi wakil China, Wang Zhengming, Boonsak yang tampil agresif di depan net mampu mengusai paruh akhir gim pertama dan mengantongi kemenangan 21-18. Pada gim kedua, Boonsak yang di tahun 2009 dan 2010 harus puas sebagai runner up turnamen ini nyaris terjegal ketika Zhengming mampu berbalik unggul 19-18. Namun penempatan yang akurat dari Boonsak dan gagal dikembalian oleh Zhengming kembali membuatnya '˜leading'™ dan menamatkan set ini lebih dulu, 21-19.
Hasil ini sekaligus mengulang kejayaan Boonsak lima tahun lalu di turnamen ini ketika sukses menundukkan tunggal China, Chen Yu, di laga pamungkas. (FEY - Bulutangkismania.wordpress.com)