Sport Science menjadi salah satu aspek penting dalam pengembangan prestasi olahraga. Oleh karenanya PBSI dibawah kepemimpinan Gita Wirjawan, menjadikan sport science sebagai salah satu program wajib untuk mendukung tim Binpres (Pembinaan dan Prestasi).
Aplikasi sport science akan dicoba untuk diterapkan mulai ajang Piala Sudirman 2013 yang akan berlangsung pada 19-26 Mei 2013 mendatang di Kuala Lumpur, Malaysia. Hal ini dijelaskan oleh Basri Yusuf, Kabid Pengembangan PBSI.
Pada uji coba perdana ini, PBSI akan menerapkan program video analisis yang dilengkapi dengan data statistik dari permainan tiap pemain dan lawannya. Hasilnya kemudian akan diolah dan didiskusikan bersama pelatih dan pemain.
'Penerapan video analisis ini sangat diperlukan untuk membantu pelatih menerapkan strategi. Dengan demikian kita bisa lebih jeli melihat kelemahan dan keunggulan kita dan lawan. Jadi saat masuk lapangan, pemain sudah tahu apa yang akan diterapkan,' ujar Basri yang dijumpai di Stadium Putra, Kuala Lumpur.
Menurut Basri, selama ini evaluasi baru dilakukan berdasarkan hanya catatan dan ingatan pelatih atau pemain. Sebelumnya juga sudah ada video-video rekaman pertandingan, tetapi tak ada analisa lengkap dari video-video tersebut. Sementara China, Malaysia dan sejumlah negara-negara di Eropa sudah lama menerapkan video analisis ini.
'Hasil dari video analisis ini adalah data dari fakta yang terjadi di lapangan, tidak ada asumsi atau pendapat, sehingga informasinya valid. Selain untuk pembekalan dalam pertandingan, ini juga bermanfaat sebagai bahan pembelajaran di latihan. Setelah melihat kekurangan-kekurangan pemain, kita bisa menentukan program latihannya seperti apa supaya ada kemajuan,' tambah Basri.
Program video analisis ini merupakan salah satu dari sekian banyak disiplin sport science yang akan diterapkan oleh PBSI. Pada ajang Piala Sudirman kali ini, Basri beserta timnya akan mulai menganalisa pertandingan calon lawan dan tim Indonesia saat bertanding nanti. (badmintonindonesia.org)