Kedudukkan 1-1 membuat persaingan Indonesia dan China semakin menarik. Ganda muda potensial Angga Pratama/ Ryan Agung Saputro pun diturunkan menghadapi ganda kaya pengalaman China, Cai Yun/Fu Haifeng.
Set pertama berjalan begitu ketat. Pasangan China memimpin perolehan angka namun Angga/Ryan tak pernah lelah memberikan tekanan kepada Cai/Fu. Keunggulan Cai/Fu terus disusul. Tetapi bola yang bergulir diatas net dan masuk ke lapangan Angga/Ryan mengakhiri set pertama dengan skor tipis 19-21 untuk kemenangan Cai/Fu.
Pada set kedua, Angga/Ryan bermain lebih menekan dan berbalik mengungguli Cai/Fu. Kedua pasangan bermain ketat dan saling susul menyusul angka hingga kedudukan 13-13. Namun Angga/Ryan yang bermain lebih taktis terus menyerang dan meraih game point pada posisi 20-16. Sempat menambah beberapa angka, smash bertubi-tubi yang dilepaskan Angga menutup game kedua dengan skor 21-18 dan memaksa rubber set.
Awal game ketiga berjalan sangat menarik. Tepuk riuh penonton membahana ketika Angga/Ryan membuat Cai/Fu pontang panting mengejar bola dalam kedudukan 4-3 untuk keunggulan Indonesia. Angga/Ryan yang berusia jauh lebih muda dibandingkan Cai/Fu terus menekan dan merebut interval set ketiga dengan skor 11-8. Penonton Indonesia semakin bersemangat menyanyikan lagu 'Garuda Di Dadaku' yang biasa terdengar di stadion bola.
Setelah pindah tempat, Angga/Ryan sempat memimpin 12-8. Namun para young boys ini juga terlihat mudah kehilangan poin melalui kesalahan-kesalahan sendiri sehingga ganda berpengalaman China ini merapatkan poin menjadi 13-12. Mudah kehilangan poin tidak membuat pemain muda ini patah arang, serangan-serangan konsisten terus dibangun dan dilancarkan untuk menghancurkan tembok China yang diwakili oleh Cai/Fu hingga kedudukan 18-15.
Berkali-kali Cai/Fu tak mampu mengejar bola-bola yang ditempatkan ke sebelah kiri pertahanan China itu. Bola yang membentur net memberikan match point bagi tim Indonesia. 20-15. Indonesia tanpa kesulitan merebut set ketiga dengan skor 21-15 sekaligus memberikan keunggulan 2-1 Indonesia atas China
Kepada wartawan, Angga/Ryan mengatakan bahwa mereka bermain lebih termotivasi dan percaya diri, saling berkomunikasi dan saling mengingatkan satu sama lain. Disamping mereka merasa Cai/Fu mulai kehabisan tenaga di set ketiga.
'Tadi kami bermain percaya diri saja. Pada set ketiga Cai/Fu juga lebih tertekan dan staminanya agak turun', kata Angga kepada wartawan.
Pada kesempatan terpisah, Fu Haifeng mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak begitu terkejut harus menghadapi ganda muda Indonesia ini karena sebelumnya ketika menurunkan ganda senior Hendra Setiawan, Indonesia justru kalah. Cai Yun menambahkan bahwa walaupun kalah, penampilannya dengan Fu Haifeng yang sempat lama absen setelah Olimpiade mulai membaik dan mereka siap tampil lebih baik lagi ketika dipercaya untuk turun.
Liputan langsung Piala Sudirman 2013 dari Kuala Lumpur, Malaysia oleh Rangga Perdana dan Tomi Arifin. (*)
Set pertama berjalan begitu ketat. Pasangan China memimpin perolehan angka namun Angga/Ryan tak pernah lelah memberikan tekanan kepada Cai/Fu. Keunggulan Cai/Fu terus disusul. Tetapi bola yang bergulir diatas net dan masuk ke lapangan Angga/Ryan mengakhiri set pertama dengan skor tipis 19-21 untuk kemenangan Cai/Fu.
Pada set kedua, Angga/Ryan bermain lebih menekan dan berbalik mengungguli Cai/Fu. Kedua pasangan bermain ketat dan saling susul menyusul angka hingga kedudukan 13-13. Namun Angga/Ryan yang bermain lebih taktis terus menyerang dan meraih game point pada posisi 20-16. Sempat menambah beberapa angka, smash bertubi-tubi yang dilepaskan Angga menutup game kedua dengan skor 21-18 dan memaksa rubber set.
Awal game ketiga berjalan sangat menarik. Tepuk riuh penonton membahana ketika Angga/Ryan membuat Cai/Fu pontang panting mengejar bola dalam kedudukan 4-3 untuk keunggulan Indonesia. Angga/Ryan yang berusia jauh lebih muda dibandingkan Cai/Fu terus menekan dan merebut interval set ketiga dengan skor 11-8. Penonton Indonesia semakin bersemangat menyanyikan lagu 'Garuda Di Dadaku' yang biasa terdengar di stadion bola.
Setelah pindah tempat, Angga/Ryan sempat memimpin 12-8. Namun para young boys ini juga terlihat mudah kehilangan poin melalui kesalahan-kesalahan sendiri sehingga ganda berpengalaman China ini merapatkan poin menjadi 13-12. Mudah kehilangan poin tidak membuat pemain muda ini patah arang, serangan-serangan konsisten terus dibangun dan dilancarkan untuk menghancurkan tembok China yang diwakili oleh Cai/Fu hingga kedudukan 18-15.
Berkali-kali Cai/Fu tak mampu mengejar bola-bola yang ditempatkan ke sebelah kiri pertahanan China itu. Bola yang membentur net memberikan match point bagi tim Indonesia. 20-15. Indonesia tanpa kesulitan merebut set ketiga dengan skor 21-15 sekaligus memberikan keunggulan 2-1 Indonesia atas China
Kepada wartawan, Angga/Ryan mengatakan bahwa mereka bermain lebih termotivasi dan percaya diri, saling berkomunikasi dan saling mengingatkan satu sama lain. Disamping mereka merasa Cai/Fu mulai kehabisan tenaga di set ketiga.
'Tadi kami bermain percaya diri saja. Pada set ketiga Cai/Fu juga lebih tertekan dan staminanya agak turun', kata Angga kepada wartawan.
Pada kesempatan terpisah, Fu Haifeng mengatakan kepada wartawan bahwa mereka tidak begitu terkejut harus menghadapi ganda muda Indonesia ini karena sebelumnya ketika menurunkan ganda senior Hendra Setiawan, Indonesia justru kalah. Cai Yun menambahkan bahwa walaupun kalah, penampilannya dengan Fu Haifeng yang sempat lama absen setelah Olimpiade mulai membaik dan mereka siap tampil lebih baik lagi ketika dipercaya untuk turun.
Liputan langsung Piala Sudirman 2013 dari Kuala Lumpur, Malaysia oleh Rangga Perdana dan Tomi Arifin. (*)
