Berita > Berita

Mahkota Ke-5 Sang 'Super'' Dan

Senin, 12 Agustus 2013 14:42:50
3126 klik
Oleh : admin
Kirim ke teman   Versi Cetak

Meskipun lolos ke turnamen BWF World Championships 2013 dengan embel-embel wildcard, pemain multi gelar Lin Dan yang saat ini bertengger di peringkat 286 dunia paska setahun absen di turnamen internasional membuktikan kepada dunia bahwa kualtasnya masih sebanding dengan pemegang tahta 1 dunia saat ini, Lee Chong Wei. Kemenangan Lin Dan sekaligus memastikan China sebagai juara umum turnamen ini setelah sebelumnya satu gelar di koleksi oleh Wang/Yu.

Pemain Korea Selatan yang saat ini melatih tim Jepang, Park Joo Bong, sempat membuat rekor menjadi pemain terbanyak mengoleksi gelar World Championship dengan catatan 5 emas. Torehan prestasi tersebut berhasil disamakan oleh Lin Dan pada tahun ini usai mengantongi kemenangan atas unggulan teratas asal Malaysia, Lee Chong Wei setelah berjibaku lebih dari 1,5 jam. Sementara itu Lee Chong Wei yang berambisi untuk membuat sejarah gelar World Championship perdana bagi negaranya, justru harus mengalami kram saat kedudukan kritis di gim ketiga dan dilarikan ke rumah sakit.

Untuk kali keduanya sang datuk, Lee Chong Wei harus mendapat perawatan serius ketika bertanding di China. Tahun lalu di Wuhan saat perhelatan Thomas Cup, Lee juga harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami cedera kaki saat menantang pemain Denamrk, Peter Gade. Pada pertandingan kali ini, kedua pemain menunjukkan kualitasnya sebagai tunggal yang pernah memegang peringkat satu dunia dengan permainan reli-reli yang memukau dan mengundang decak kagum penonton. Setelah sama-sama ngotot dan berlajan alot hingga kedudukan 13-13, kesalahan sendiri yang dilakukan oleh Lin Dan membuat Lee mengambil inisiatif untuk tancap gas dan menutup gim pertama, 21-16.

Masalah mulai muncul saat mesin pendingin ruangan dimatikan pada gim kedua. Suhu ruangan yang meningkat, angin yang berhenti berhembus dan udara yang naik di dalam stadium membuat akurasi pukulan Lee kian berkurang dan bebarapa kali melakukan unforced error. Tunggal Malaysia tersebut akhirnya menyerah 13-21.

Mencoba untuk bangkit di paruh awal gim ketiga dengan lapangan yang berbeda, Lee mampu unggul hingga 10-6. Namun berkat dukungan dan motivasi dari para suporternya, Lin Dan berhasil menyamakan kedudukan dan meminimalisir kesalahan sendiri untuk berbalik unggul 15-11. Lin Dan terus memimpin hingga skor 19-16 namun di titik ini Lee tiba-tiba mengalami kram kaki dan sulit untuk berjalan. Sempat mendapatkan pertolongan medis dan spray penghilang rasa sakit, Lee mencoba untuk melanjutkan pertandingan dan meraih 1 angka. Namun sakit yang tak tertahan kembali memaksa Lee untuk berhenti saat kedudukan 17-20. Setelah kembali mendapatkan perawatan namun merasa sakitnya kian bertambah, Lee akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dan memberikan kemenangan kepada Lin Dan.

'Saat jeda interval sempat mengeluhkan panasnya suhu ruangan menyulitkan dia tapi tetap berjanji untuk bermain yang terbaik dan terus fokus,' ungkap sang pelatih, Tey Seu Bock.

'Gim ketiga sebenarnya sudah merasakan kebas di kakinya tapi dia tidak mau menyerah. Dia sempat tidak mau mundur saat terjadi kram yang pertama karena tidak mau orang-orang berpikir mundurnya dia hanya merupakan suatu alasan. Namun saat kram kedua datang dia masih tetap ingin melanjutkan namun kedua kakinya sudah tidak mampu bertahan,' pungkas Tey.

Lin Dan sendiri mengaku cukup puas dengan performanya meskipun tidak menyangka sang lawan akan mengalami cedera justru di saat-saat akhir gim ketiga.

'Saya pikir Lee dan saya tampil bagus pada laga hari ini dan di gim ketiga saat saya memimpin 19-16 dia justru mendapatkan kram. Saya sudah pernah merasakan kram seperti ini saat latihan dan anda sama sekali tidak bisa bergerak. Saat itu kita sudah tidak menjadi lawan di lapangan sehingga saya inggin tahun dan membantunya tapi dia sama sekali tidak mau menyerah. Jadi saya hanya bertanya apakah dia baik-baik saja dan mau melanjutkan pertandingan,' papar Lin Dan yang juga ikut memapah Chong Wei paska merayakan selebrasi kemenangannya.

'Sempat tidak percaya saat pelatih Li Yongbo mengatakan bahwa saya mendapatkan wildcard di turnamen ini. Ada rasa khawatir juga karena hanya memiliki persiapan beberapa bulan sebelum dimulai. Banyak orang meragukan bahwa saya akan bertahan lebih jauh di turnamen ini tapi saya berhasil membuktikan bahwa semua kembali pada kesiapan anda di lapangan. Anda juga harus memiliki semangat. Meskipun anda tidak tahu apakah akan sukses anda tetap harus berusaha keras walaupun ada pengorbanan,' lanjutnya kemudian.

'Untuk Lee Chong Wei, saya pernah memiliki kram seperti itu tentu saja itu bukan masalah mental. Anda benar-benar tidak mampu bergerak dan saya merasa kasihan dengannya. Saya merasa bersukur mendapatkan lawan seperti dia sehingga mampu menyadari sepenuhnya potensi yang saya miliki,' sahut Lin.

'Jika saya kalah tentu akan membuat nama buruk bagi China sebagai tuan rumah. Tapi untungnya saya bukan kepala pelatih sehingga tidak perlu memikirkan hal tersebut. Saya hanya harus fokus dengan pertandingan saya dan memastikan bahwa setiap penonton yang datang ke tempat ini menyisihkan uang dan waktu mereka akan menyaksikan pertandingan yang selayaknya,' tutup Lin Dan.

Lin Dan menjadi '˜raja'™ di turnamen ini sepanjang tahun 2006 hingga 2011 meskipun sempat terputus pada tahun 2010 oleh kompatriotnya, Chen Jin. Kemenangan Lin Dan ini memastikan gelar ke-2 bagi China yang sekaligus sukses sebagai juara umum dengan 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu. Sebelumnya China sudah memastikan gelar sektor ganda putri yang digenggam oleh Wang Xiaoli/Yu Yang. Unggulan teratas ini berhasil menaklukkan tandem Korea Selatan, Eom Hye Won/Jang Ye Na (8). Sempat kehilangan konsentrasi dan terdominasi di gim kedua, Wang/Yu mampu tampil konsisten dan kembali pada peforma terbaiknya pada set penentuan. Dalam laga berdurasi 69 menit tersebut, Wang/Yu menyudahi perlawanan Eom/Jang, 21-14, 18-21, 21-8. (FEY).

Berita Berita Lainnya