Pebulutangkis tunggal putra Simon Santoso dipastikan tak akan berlaga di dua turnamen kelas superseries pada bulan September 2013 mendatang. Dua turnamen tersebut adalah China Masters Superseries 2013 yang akan berlangsung di Changzhou, China, pada 10-15 September 2013 dan Japan Open Superseries 2013 di Tokyo, tanggal 17-22 September 2013.
Hal ini dikonfirmasikan langsung oleh Kepala Pelatih Tunggal Putra PBSI, Joko Suprianto.
'Simon memang lebih dipersiapkan untuk turnamen Indonesia Open Grand Prix Gold 2013. Keputusan ini merupakan hasil evaluasi di World Championships 2013 lalu, dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan diri Simon. Kalau dicoba di level superseries dan kalah lagi di babak awal, ini makin mempengaruhi kondisi mentalnya,' kata Joko yang dijumpai di Pelatnas Cipayung, Jumat (23/8) siang.
Penampilan Simon di World Championships 2013 lalu memang kurang menggembirakan. Ia harus terhenti di babak pertama dari pemain non unggulan asal Taiwan, Hsu Jen Hao, dengan skor 21-11, 14-21, 20-22.
'Target Simon adalah meraih gelar juara di Indonesia Open Grand Prix Gold 2013, sesudah turnamen ini akan kita lihat lagi kedepannya,' tambah Joko, mantan pemain tunggal putra yang turut menjadi pahlawan tim Indonesia di Piala Thomas 1996.
Ketika ditanya soal cedera, Joko mengatakan bahwa Simon sudah tak lagi bermasalah dengan cedera pinggang yang membuatnya mundur di turnamen Djarum Indonesia Open Superseries Premier 2013 lalu.
'Sudah tak ada masalah dengan cedera, hasil evaluasi kami adalah Simon dan Sony (Dwi Kuncoro) tak dapat mengeluarkan permainannya di World Championships 2013 lalu, dan sepertinya ada keragu-raguan. Untuk Hayom (Dionysius Hayom Rumbaka), dia harus meningkatkan lagi kekuatan ototnya. Sementara Tommy (Sugiarto) memang tampil diluar dugaan saat melawan Lee Chong Wei, tetapi secara keseluruhan penampilan Tommy cukup baik, mengingat dari babak awal lawan-lawan yang dikalahkan adalah pemain bagus semua,' jelas Joko. (badmintonindonesia.org)