Adriyanti Firdasari belum berhasil meraih gelar juara tunggal putri di kejuaraan Malaysia Open Grand Prix Gold. Pada Firda harus mengakui keunggulan wakil China, Yao Xue, 18-21, 8-21 pada partai final yang berlangsung di Stadium Pasir Gudang, Johor Baru, Malaysia hari Minggu (30/03) sore.
'Meskipun belum bisa juara, saya bersyukur bisa ke final. Dalam perjalanan ke final, pemain yang saya kalahkan juga pemain yang lumayan bagus. Puas sih tidak, karena tiap pemain maunya pasti juara, tetapi saya bersyukur dengan hasil ini. Ternyata saya masih bisa,' kata Firda kepada Badmintonindonesia.org.
Peluang Firda memenangkan game pertama sebetulnya sangat terbuka. Firda sudah memimpin perolehan angka dan unggul jauh 13-6. Namun kesalahan demi kesalahan dilakukan Firda. Yao pelan-pelan mulai mengejar perolehan poin dan balik unggul 17-16.
'Saat unggul, saya terburu-buru ingin menguasai permainan depan. Tetapi di depan net seringkali pukulan saya kurang tenaga sedikit, jadi tidak melampaui net,' ungkap Firda soal pertandingan di game pertama.
Sejak saat itu, kedua pemain terus berkejaran angka. Satu pengembalian Firda yang jatuh di belakang area pertahanan Yao membuat pemain China unggulan dua tersebut merebut game pertama.
Pada game kedua, Firda ketinggalan start 0-5. Penampilan Firda pun terus menurun, ia kesulitan menghadapi permainan Yao dan terus tertinggal jauh hingga 6-16. Firda akhirnya mesti merelakan gelar juara tunggal putri jatuh ke tangan Yao.
'Di game kedua, saya benar-benar tidak dapat mengeluarkan permainan saya karena terkontrol terus oleh lawan. Yao unggul di bola-bola depan dan ini menyulitkan saya, apalagi pukulannya juga tajam,' ujar Firda yang setelah turnamen ini segera mempersiapkan diri menuju Singapore Open Super Series 2014.
'Peran supporter Indonesia di stadion sangat membantu saya. Dari babak awal mereka selalu memberi dukungan dan membuat saya makin semangat,' tambah Firda. (badmintonindonesia.org)